Jakarta – Jakarta menjadi kota dengan tingkat polusi kedua di dunia, pukul 07.00 WIB, Minggu (8/10). Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir, indeks angka kualitas udara (air quality index/AQI) di Ibu Kota mencapai 170, masuk dalam kategori tidak sehat.
Adapun, posisi pertama ditempati oleh Kuala Lumpur, Malaysia, dengan angka AQI sebesar 172. Diketahui, beberapa hari terakhir beberapa wilayah di Malaysia diselimuti kabut asap dan kualitas yang buruk yang diduga akibat kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan.
Baca juga: Riset Continuum: 92,1 Persen Warganet Tak Setuju Kendaraan Listrik Atasi Polusi Udara di Jakarta
“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 18,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” tulis keterangan di situs tersebut, Minggu 10 Oktober 2023.
Particulate Matter (PM2.5) merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer).
Konsentrasi PM2,5 di rentang 1 μg/m³ – 12,0 μg/m³ masuk dalam kategori baik. Adapun 12,1 μg/m³ – 35,4 μg/m³ masuk kategori moderat. Lalu 35,5 μg/m³ – 55,4 μg/m³ masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Baca juga: PLTU Perburuk Kualitas Udara di Jabodetabek? Begini Kata Pengamat
Adapun, dalam laman Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, kualitas udara di Jakarta ini sejak Sabtu (7/10/2023) sore pukul 15.00 WIB sampai Minggu pukul 07.00 WIB masuk kategori tidak sehat secara menyeluruh.
Masyarakat pun diminta untuk menghindari aktivitas diluar ruangan. Jika mendesak, gunakanlah selalu masker di luar ruangan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra