Jakarta–Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) selama pekan kemarin (17—21 Oktober 2016) bergerak menguat 9,35 poin atau 0,17% ke level 5.409,24.
Sementara sektor yang menguat diantaranya Perdagangan (+3,12%), Pertambangan (+0,79%) dan Aneka Industri (+0,23%). Sedangkan sektor yang melemah yakni Keuangan (-0,48%), Infrastruktur (-0,30%) dan Konsumer (-0,25%).
Analis Recapital Securities, Adi Kiswoyo Joe mengungkapkan penguatan indeks dipicu oleh optimisme pasar terhadap laporan keuangan kuartal ketiga emiten yang akan keluar di minggu ini.
Di Bursa Amerika (AS) sendiri pada perdagangan sepekan yang lalu (17—21 Oktober 2016) bergerak mixed. Indeks Dow Jones naik 7,33 poin (+0,04%) ke 18.145,71, S&P 500 menguat 8,18 poin (+0,38%) ke 2.141,16 dan Nasdaq 100 melemah 33,19 poin (-0,64%) ke
5.180,97.
Bursa Amerika ditutup mixed disebabkan oleh investor masih menunggu pemilu Amerika yang akan dilaksanakan pada 8 November 2016 dan sentimen positif dari stabilnya harga minyak dunia.
Sementara itu, bursa Eropa pada perdagangan pekan lalu bergerak naik. FTSE 100 menguat 6,92 poin (+0,10%) ke 7.020,47 dan Euro Stoxx 50 naik 52,46 poin (+1,73%) ke 3.077,65. Penguatan bursa Eropa dipicu oleh optimisme pasar terhadap stimulus yang masih diberikan oleh Bank Sentral Eropa / ECB ke pasar.
Melihat kondisi tersebut bagaimana IHSG pekan ini?
Jika pekan ini laporan keuangan emiten pada kuartal III 2016 banyak yang positif, bukan tidak mungkin IHSG bisa menyentuh level tertingginya tahun ini di 5.500.
Namun jika hasil laporan keuangan para emiten tidak memuaskan, kemungkinan posisi indeks akan bergerak sideway atau bahkan bisa lengser lebih dalam
“Secara teknikal, selama seminggu ke depan kami memprediksi IHSG akan bergerak cenderung sideway di kisaran 5.300 — 5.500,” kata Adi Kiswoyo. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga