Jakarta–Standard Chartered Bank Indonesia membidik pasar e-commerce di Indonesia. Bank asal Inggris tersebut memiliki mimpi menjadi pemain besar di transaksi belanja online yang dari ke hari semakin digandrungi masyarakat.
“Kita mau jadi pemain besar di bisnis e-commerce. Kenapa? Kita lihat perubahan dalam kebiasaan konsumen. Terlebih perekonomian Indonesia tetap potensial dengan jumlah populasi muda sangat besar,” ucap CEO Standard Chartered Indonesia, Shee Tse Koon di Jakarta, Selasa, 1 Maret 2016.
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan pendalaman selama beberapa tahun terakhir sehingga memutuskan untuk masuk ke bisnis e-commerce. Sejauh ini, Standard Chartered telah menggandeng dua pemain e-commerce di Indonesia, yakni MAP EMALL dan Blibli.com. Dalam memuluskan ekspansinya, bank yang sudah masuk ke tanah air sejak 152 tahun ini berniat menambah beberapa mitra lagi.
“Jumlah (mitra e-commerce) maksimal 3 sampai 4. Kita mau lebih dalam dan berarti. Sehingga nasabah bisa fokus agar puas,” sambung Country Head, Retail Banking Standard Chartered Indonesia Lanny Hendra.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pun kemudahan bertransaksi secara mobile. Transaksi e-commerce yang kian diminati masyarakat Indonesia memberikan peluang bisnis tersendiri bagi perbankan.
“Kami bidik ke e-commerce karena growing secara intensif dibanding sektor lain. Kedua itu future. Ketiga untuk mewujudkan ekosistem lebih baik di Indonesia,” cakap Lanny.
Dalam meningkatkan penetrasi perbankan ke bisnis e-commerce, Standard Chartered akan memaksimalkan produk kartu kreditnya yang sudah dipegang oleh sekitar 400 ribu nasabah.
Kendati tidak memaparkan besaran nominal dari bisnis kartu kreditnya, Lanny optimis, kinerja bisnis akan terdongkrak hingga lima kali lipat dengan masuk ke industri e-commerce.
“Kita target akuisisi kartu 2-3 kali lipat. Tahun lalu tumbuh 10 persen (bertambah sekitar 40 ribu kartu), kita mau tahun ini lebih baik,” tuturnya.
Ia melihat potensi bisnis ritel di Indonesia sendiri sangat besar, sehingga melirik bisnis e-commerce. Di bisnis ritel sendiri, selain kartu kredit Standard Chartered mengandalkan produk kredit tanpa agunan atau KTA serta wealth management. (*) Paulus Yoga