Jakarta–Industri manajemen aset menilai sudah saatnya pola penghitungan iuran atau pungutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) dirubah. Pasalnya selama ini pungutan regulator industri jasa keuangan terkadang melebihi besaran pajak yang harus dibayarkan Manajer Investasi (MI).
Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), Muhammad Hanif menyambut baik rencana perubahan pola pungutan OJK, dan mengusulkan pungutan diambil dari persentase pendapatan.
Baca juga: OJK Ajukan Kenaikan Anggaran 11% Tahun Depan
“Usul kami jangan diambil dari AUM (Asset Under Management) tapi dari pendapatan,” harap dia gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 6 April 2017.
Ia menjelaskan, saat ini pungutan terhadap MI sebesar 0,045 persen dari AUM. Dengan pola tersebut besaran pungutan terkadang lebih besar dari pajak yang harus dibayarkan kepada negara. Hal ini cukup membebani laba industri aset manajemen. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), anak perusahaan dari PT Media Nusantara Citra… Read More
Jakarta - Penurunan jumlah kelas menengah dan daya beli masyarakat belakangan ini menimbulkan kekhawatiran di… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima surat kepercayaan dari tujuh Duta Besar Luar Biasa dan… Read More
Jakarta – Unilever Food Solutions (UFS), perusahaan penyedia layanan makanan profesional, memperkenalkan lima tren kuliner… Read More
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memberikan sambutan saat acara pengumuman… Read More
Suasana saat konferensi pers Pre-Grand Launching BYOND by BSI, di Jakarta. Karyawan tengah menunjukan SuperApp… Read More