Market Update

Meski Menguat, Darmin Sebut Rupiah Masih Undervalue

Jakarta – Nilai tukar rupiah belakangan terus mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun demikian, menurut Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution, pergerakan rupiah saat ini masih undervalue (tergolong murah).

Asal tahu saja, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini (7/1) berakhir ditutup menguat 187 poin atau 1,31 persen ke level Rp14.083 per dolar AS. Laju rupiah, sepanjang perdagangan hari ini bergerak menguat yakni dikisaran Rp14.022-Rp14.184 per dolar AS.

Penguatan rupiah sudah terlihat sejak pembukaan pagi hari ini yang dibuka menguat 92 poin atau 0,64 persen di level Rp14.178 per dolar AS. Sedangkan pada akhir pekan lalu (4/1) rupiah mampu ditutup menguat tajam 147 poin atau 1,02 persen di level Rp14.270 per dolar AS.

“Masih (undervalue),” ujar Darmin di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 7 Januari 2018.

Namun demikian, kata dia, laju rupiah masih bisa lebih dalam melawan dolar AS dari posisi saat ini. Kendati begitu, tambah dia, untuk melawan dolar AS lebih kencang lagi, membutuhkan waktu yang tidak singkat. Hal ini sejalan dengan masih perlunya sentimen positif yang bersumber dari global.

“Iya (menguat), tapi dunia ini kan gonjang-ganjing juga. Kadang-kadang begini, kadang-kadang begitu, tapi pelan-pelan. Ini (rupiah) masih undervalue,” ucapnya.

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, dolar yang melemah didorong oleh pernyataan Gubernur The Fed yang akan lebih bersabar dalam menaikan suku bunganya tahun ini dan lebih melihat arah pergerakan ekonomi AS sebelum mengambil keputusan untuk menaikkan bunganya.

“Tingkat upah rata-rata per jam di AS bulan Desember tercatat naik menjadi 3,2 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan November sebesar 3,1 persen (yoy) ternyata tidak berdampak banyak terhadap dolar AS,” paparnya.

Terlebih, kata dia, kemungkinan perundingan perdagangan antara AS dan China pada tanggal 7-8 Januari di Beijing, diperkirakan akan semakin memperlemah pergerakan mata uang Paman Sam. Dengan demikian, rupiah kemungkinan mendapatkan sentiment positif dari pelemahan dolar tersebut. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Diduga Sebar Data Debitur, Komdigi Minta Google Hapus 8 Aplikasi “Mata Elang”

Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More

6 hours ago

Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Interim Rp23,25 Miliar, Catat Tanggalnya!

Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More

15 hours ago

Transfer ke Daerah Capai Rp795,6 T hingga November 2025, Turun 0,3 Persen

Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More

16 hours ago

RUPSLB Geoprima Solusi (GPSO) Setujui Susunan Baru Direksi, Komisaris, dan Remunerasi

Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More

16 hours ago

Sepak Terjang Zulkifli Zaini yang Diangkat Jadi Komut Bank Mandiri

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More

16 hours ago

RUPSLB Bank Mandiri Rombak Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More

17 hours ago