Ekonomi dan Bisnis

MES Sebut Tiga Faktor Penting Pengembangan Produk Halal

Jakarta – Sebagai upaya mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada 2024, maka perlu adanya penguatan riset dan inovasi berbagai produk UMKM khususnya di sektor usaha halal.

Gubernur Bank Indonesia (BI) sekaligus Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Perry Warjiyo mengatakan riset dan inovasi dapat semakin memperdalam informasi untuk mengoptimalkan pengembangan industri makanan halal di Indonesia berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli dibidangnya.

Menurutnya, ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mendukung pengembangan produk-produk halal di tanah air. Pertama, perlu adanya riset terhadap ragam budaya Indonesia untuk menjadi inspirasi sehingga dapat memperkaya dan meningkatkan kualitas serta memberi nilai tambah bagi produk-produk halal di Indonesia.

“Pengalaman kami di Bank Indonesia dalam pembinaan UMKM adalah mencari ragam budaya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia menjadi suatu inovasi di dalam ragam budaya untuk meningkatkan nilai tambah produk halal, khususnya UMKM,” ungkap Perry dalam acara Muhadatsah Dewan Pakar 10 Masyarakat Ekonomi Syariah, Sabtu 28 Mei 2022.

Kedua, membangun kolaborasi antara kegiatan riset dan inovasi teknologi dengan kebutuhan industri konsumen. Hingga saat ini Indonesia memiliki lebih dari sembilan pusat riset di bidang sains halal, lebih dari 58 program dan pusat studi ekonomi syariah dan sains halal yang aktif dalalm kegiatan riset dan inovasi.

“Selain itu juga didukung oleh lebih 1084 peneliti dengan spesialisasi ekonomi keuangan syariah serta industri halal dan produk halal yang ada di KNEKS,” imbuhnya.

Ketiga, yang tidak kalah penting adalah inovaai dalam pendanaan, misalnya mpbilisasi zakat dan mobilisasi wakaf produktif. Nantinya sumber dana ini bisa digunakan untuk mendukung riset dan teknologi pengembangan produk halal. “Crowd funding dan philanthropy funding, barang kali inovasi dalam pendanaan juga bisa kita gali lebih lanjut,” pungkasnya.

Berdasarkan data Inovasi Global Tahun 2021 mencatat, Indonesia berada pada urutan ke-14 di Asia Tenggara dan Asia Timur, serta ke-87 di dunia, turun dua peringkat dari tahun 2020 dalam hal inovasi dan pengembangan. (*) Dicky F

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago