Jakarta – Per September 2019, total ekuitas PT Asuransi Jiwasraya minus Rp23,92 triliun. Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko menyebut kerugian tersebut imbas dari tak diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG).
“Karena GCG tidak diterapkan dengan baik, makanya seluruh komponen tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Fungsi GCG memang vital dan tidak dijalankan dengan seharusnya,” ujar Hexana di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.
Lebih lanjut dirinya membeberkan beberapa langkah strategis yang mungkin akan dilakukan perseroan untuk menyelamatkan perusahaan asuransi tertua di Indonesia.
“(Secara) internal, ini perusahaan sudah lama dan diperlukan restrukturisasi dan remodeling. Kemudian, secara culture, yang diharapkan dapat berubah ke arah digital yang nantinya akan mendapatkan efisiensi yang luar biasa,” tambah Hexana.
Selain itu, dirinya ia menambahkan, bahwa perseroan akan terus mendorong GCG, dengan harapan fungsi manajemen risiko dan kontrol perseroan menjadi lebih baik.
“Kami akan selesaikan ini dengan penuh komitmen. Ini permasalahannya ada pada ekosistembya yang diperbaiki. Karena itu, di market harus berubah semua,” tutupnya. (*) Bagus Kasanjanu
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More