Jakarta — Konsultan di bidang kesehatan, kesejahteraan, dan karir, Mercer merilis hasil “Compensation Planning 2019″, studi tahunan yang mencakup tren remunerasi, prediksi rekrutmen karyawan, dan kenaikan gaji. Hasil studi menunjukkan, pekerja di sektor life science (ilmu hayati) di Indonesia diprediksi menikmati kenaikan gaji tertinggi.
“Prediksi kenaikan gaji di Indonesia secara keseluruhan pada 2019 sebesar 8%. Ini lebih baik dibanding tahun 2018 yang sekitar 7,6%. Sektor ilmu hayati paling tinggi, yakni 8,8%, diikuti sektor chemical yang diprediksi baik 8,2%,” kata Astrid Suryapranata, Career Business Leader Mercer Indonesia, di Jakarta, Kamis 6 Desember 2018.
Kenaikan gaji di Indonesia yang sebesar 8% termasuk tinggi di Asia Pasifik. Indonesia hanya di bawah Bangladesh (10%), India (9,2%), dan Vietnam (9,8%).
Dalam studi ini, Mercer melibatkan 545 perusahaan di Indonesia yang bergerak di 8 sektor. Mulai dari pertambangan, ilmu hayati, consumer good, hingga financial services.
“Walaupun makro ekonomi positif, tahun depan mungkin akan ada sedikit kewaspadaan karena ada pemilihan presiden. Mungkin investor sedikit wait and see dalam melakukan ekspansi,” lanjut Astrid.
Ia juga memaparkan, era digital menuntut seluruh sektor berubah. Digitalisasi menjadi agenda yang tak bisa dihindarkan di seluruh sektor. Kedepan, sekitar 45% pekerjaan sekarang akan diotomatisasi. Sekira 10%nya akan benar-benar hilang, 35% akan berubah dari yang cenderung transaksional menjadi relasional.
“Ini juga menuntut skill baru. Akan ada kolaborasi antara manusia dan teknologi, misalnya robot atau artificial intelligence (AI). Perusahaan juga akan punya tantangan baru dalam memanage talent-nya,” imbuhnya.
Kesempatan berkarir yang kurang dan pay competitiveness yang rendah menjadi dua alasan utama talent pindah ke perusahaan lain. (Ari A)