Headline

Menyoal Penempatan Bos BUMN yang Tak Punya Pola Jelas

Refleksi Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi

oleh Mikail Arkana

 

BERITA masuknya Handayani menjadi Direktur BRI memunculkan banyak decak kagum publik. Hanya 4 tahun berada di tiga BUMN kelas wahid. Tidak negatif buat Handayani, karena Handayani memang profesional di perbankan. Sejarah panjang karirnya memang di perbankan.

Pertanyaannya lebih ditujukan ke pemilik, sesungguhnya, yakni Kementerian BUMN memakai pola apa dalam menempatkan eksekutif di BUMN? Selama tiga tahun Pemerintahan Jokowi-JK, penempatan eksekutif seperti tak punya pola yang tampak. Kasus Handayani adalah salah satu pertanyaan. Selama 4 tahun Handayani bisa tour of duty ke empat lembaga besar. Berawal dari AXA Mandiri yang sebelumnya di Mandiri pegang Kartu Kredit. Lalu ke Garuda Indonesia. Hanya setahun di Garuda, Handayani lalu dipercaya menjadi direktur BTN.

Kini sekitar 1 tahun setengah Handayani dari BTN lalu ke BRI menjadi direktur konsumer. Ia pun menjadi bagian dari “dream team” BRI yang dikomandani Suprajarto.

Tidak hanya Handayani. Tapi yang lebih membingungkan setidaknya ada lagi tiga eksekutif BTN yang berpola seperti Handayani.

Lihat saja eksekutif-eksekutif yang pernah transit setahun di BTN. Mulai Rico Budi Darma BRI-BTN-BNI (1 th), Sis Apik W (BRI-BTN-BRI), Catur Budi Harto (BRI-BTN-BNI) juga masing-masing 1 tahun.

Baca juga : Holding BUMN Dikhawatirkan Picu Masalah Baru

Mereka tidak salah, karena mereka adalah profesional — yang tergantung Kementerian BUMN dan Istana Kepresidenan yang punya kuasa besar untuk memindah dan mengganti. Para profesional ini seperti serdadu yang kapan pun siap ditempatkan di mana saja. Tapi, apa yang bisa diperbuat seorang eksekutif dalam kurun waktu satu tahun? Bisa jadi ini soal tarik-menarik antar-CEO BUMN, atau soal chemistry dalam manajemen. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Page: 1 2 3

Apriyani

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

14 hours ago