Menyoal Modal Bank yang Kelewat Besar
Page 2

Menyoal Modal Bank yang Kelewat Besar

Menurut Engle, permodalan yang besar tapi malah dibuat untuk pencadangan. Hal ini sebenarnya tidak perlu dilakukan. Permodalan tersebut, lanjutnya, tidak disalurkan menjadi pembiayaan ke sektor-sektor yang membutuhkan.

Sementara, risiko perbankan di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan risiko di Singapura, Malaysia, maupun Thailand. Indonesia memiliki risiko yang lebih rendah. Jadi, pendeknya, permodalan yang tinggi tidak diperlukan.

Baca juga: Kemampuan Bank Tangani NPL Tetap Bagus

Pandangan Engle ini dari sudut risiko ada benarnya. Namun, dari sisi sejarah panjang perbankan Indonesia, terutama sejak krisis 1998, tentu penilaian Engle perlu didiskusikan lebih jauh.

Ada semacam trauma yang sulit dilupakan oleh perbankan Indonesia—yaitu krisis perbankan 1998 yang menelan biaya krisis sangat besar karena perbankan pada saat itu tak memiliki modal yang memadai, terutama dalam mengantisipasi kebangkrutan. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Related Posts

News Update

Top News