Jakarta – Menjelang pergantian pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi) ke Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada pekan ini, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut investasi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) masih akan terus berlangsung.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, optimis bahwa, investasi ke IKN masih akan terus berlangsung tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari investasi luar negeri. Hal itu didukung oleh jaringan ekosistem yang mulai terbentuk di IKN.
“Jadi menurut saya, seeing is believing ya. Jadi kalau kita ke sana, saya ada beberapa pembicaraan lagi dengan investor asing juga untuk mereka berinvestasi di IKN dan mereka sudah melihat, sudah mulai terbentuk dan sudah mulai terbangun ekosistemnya,” ucap Rosan kepada media dikutip, 16 Oktober 2024.
Baca juga: Ekonomi Solid, Pemerintah Fokus Jaga Aliran Investasi Ini
Rosan menjelaskan, salah satu investor asing yang tertarik untuk melakukan investasi di IKN berasal dari Singapura yang bakal berinvestasi di solar panel, dengan nilai investasi sekitar USD60 juta dan diperkirakan rampung pada akhir tahun ini.
“Kedua, investasi yang sudah groundbreaking, kebetulan saya juga menghadiri, langsung oleh Bapak Presiden juga, pembangunan sekolah oleh Australia. Kemudian juga groundbreaking dari perusahaan China, membangun properti, yaitu mal dan hotel. Kemudian, Rusia juga ke depan membangun apartemen, mal, dan hotel,” imbuhnya.
Jaringan ekosistem lain yang telah mulai terbentuk di IKN, yakni restoran, jaringan internet, sekolah, dua rumah sakit dalam negeri yang telah diresmikan antara lain, Hermina dan Mayapada, 3-4 lapangan golf yang juga bakal dibangun di IKN, serta bandara internasional di IKN yang diperkirakan sudah dapat digunakan pada Desember 2024.
Baca juga: Jokowi Resmikan Istana Negara IKN Karya WIKA KSO, Simak Kecanggihannya
Adapun, Rosan juga bakal memastikan investasi yang masuk dari dalam negeri maupun luar negeri ke IKN merupakan investasi yang berkualitas.
“Kita juga memastikan investasi yang masuk ke IKN investasi harus yang berkualitas juga ya, ini kan Ibukota negara, jadi harus investasi yang berkualitas, dan ini kita juga akan aktif, dan insentifnya juga di IKN kan lebih baik, in term of dari tax holiday, itu juga untuk lebih baik dari investasi di luar IKN,” ujar Rosan. (*)
Editor: Galih Pratama