Jakarta – Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi berkomitmen agar citra koperasi di Indonesia kembali pulih dan tumbuh semakin besar ke depannya.
Komitmen ini merespons atas lunturnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap koperasi akibat salah kelola oleh oknum pengurus koperasi hingga pihak-pihak yang tak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan koperasi.
“Saya sungguh serius melihat apa yang disampaikan, dipikirkan, dan dikerjakan Bung Hatta, bahwa mengelola koperasi harus jujur dan setia kawan, ini sejalan dengan jati diri bangsa Indonesia, yaitu asas gotong royong dan kekeluargaan,” kata Budi Arie saat berziarah ke makam Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Mohammad Hatta (Bung Hatta) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (10/11).
Baca juga : BSI Resmi Luncurkan SuperApp BYOND, Ini Keunggulannya
Ia mengatakan, beberapa strategi pengembangan koperasi juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menghadapi pencanangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan menjadikan tahun 2025 sebagai tahun koperasi dunia.
Lanjutnya, belajar dari sosok Bung Hatta, yakni ‘Bapak Koperasi Indonesia’, beliau semasa hidupnya dikenal sangat dekat dengan rakyat sehingga dalam sejarahnya ia enggan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Maka, MenKop pun berziarah ke Makam Bung Hatta sebagai upaya mengenang dan meneladani ketokohannya, sekaligus sebagai motivasi untuk melanjutkan perjuangan Bung Hatta dalam menegakkan ekonomi kerakyatan melalui wadah koperasi. Ini juga diharapkannya menjadi momentum untuk koperasi bangkit.
Baca juga : Begini Cara Sociolla Ajak Masyarakat Makin Cerdas Pilih Produk Asli dan 100 Persen BPOM
“Perjuangan Bung Hatta dalam meletakkan fondasi dan dasar koperasi ini harus kita lanjutkan, tugas kita meneruskan dan membawa koperasi sebagai kekuatan utama ekonomi Indonesia,” bebernya.
MenKop menjelaskan, satu-satunya Kementerian yang memiliki pahlawan nasional adalah KemenKop. Karena itu, Hari Pahlawan ini akan dijadikan momentum bagi kementeriannya untuk membangkitkan koperasi yang selama ini mengalami stagnasi.
“Pola pikir berkopersi itu tidak boleh kecil, harus besar jadi kalau sekarang baru 29 juta rakyat Indonesia yang berpartisipasi dalam koperasi, kita harapkan bisa (naik menjadi) 60 juta orang yang menjadi anggota koperasi,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama