Ilustrasi susu. (Foto: Pixabay)
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memaparkan tujuh tantangan dalam penguatan produksi susu sapi melalui koperasi di Indonesia.
Pertama, produktivitas sapi perah rendah, di mana kualitas genetik sapi perah masih tergolong rendah dibanding negara penghasil susu lainnya.
“Itu juga disebabkan terkait ketersediaan pakan yang berkualitas dan bergizi yang masih menjadi kendala. Ditambah lagi sering terjadi penyakit pada sapi perah yang menurunkan produktivitas,” katanya, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, di Jakarta, Senin (9/12).
Baca juga : Kisruh Koperasi Susu Boyolali, Ini yang Dilakukan Kemenkop
Dalam Raker tersebut, pihaknya menyoroti tantangan kedua terkait keterbatasan infrastruktur seperti kandang, peralatan, dan transportasi.
“Masih banyak peternak yang masih menggunakan kandang tradisional yang kurang,” katanya.
Ketiga, akses terhadap pembiayaan, di mana banyak peternak kesulitan mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha peternakan sapi perah.
Penerapan dan pengetahuan teknologi para peternak disebut Menkop Budi Arie sebagai tantangan keempat.
“Penerapan teknologi moderen dalam peternakan sapi perah masih rendah, hingga peternak seringkali kurang memiliki pengetahuan tentang teknologi peternakan moderen,” ucap Menkop.
Baca juga : Kemenkop Tugaskan 3 Koperasi jadi Percontohan Makan Bergizi Gratis
Tantangan kelima adalah fluktuasi harga susu dan ongkos produksi. “Harga susu di tingkat peternak seringkali tidak stabil dan cenderung rendah. Bahkan, kenaikan harga pakan dan obat-obatan dapat menekan keuntungan peternak,” ucap Menkop.
Keenam, terkait persaingan produk impor terutama menyangkut kualitas produk susu impor yang sering dianggap memiliki kualitas lebih baik. “Lalu, harga susu impor seringkali lebih kompetitif,” kata Menkop.
Tantangan ketujuh, Menkop Budi Arie menyoroti perubahan iklim yang dapat memengaruhi ketersediaan pakan alami. “Bahkan, perubahan iklim dapat memicu munculnya penyakit baru pada ternak,” ucap Menkop.
Oleh karena itu, Kementerian Koperasi (Kemenkop) bakal menerapkan beberapa langkah dan strategi dalam peningkatan penyerapan produksi susu. “Kita terus tingkatkan kualitas dan standarisasi produk susu lokal,” kata Menkop.
Promosi dan edukasi masyarakat juga akan dikembangkan, terutama dalam kampanye konsumsi susu, edukasi gizi, dan promosi produk lokal.
“Kita harus kuatkan kemitraan antara peternak dan industri, hingga kemitraan dengan pemerintah,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More