Jakarta – Menteri Kordinantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai angka 0% pada tahun 2024. Maka itu pemerintah menyiapkan road map untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, kita siapkan road map. Targetnya pada 2024, kemiskinan ekstrem adalah nol. Kita harap stakeholder bisa membantu. Korporasi bisa membantu dengan program corporate social responsibility (CSR),” terang Airlangga dalam webinar CIMB Niaga Forum Indonesia Bangkit Volume 3, Rabu, 29 September 2021.
Pemerintah juga mendorong pemerataan. Saat ini, kebanyakan korporasi berkantor pusat di Jakarta, sehingga pemerintah melihat multiflier effect-nya ke daerah tidak terlalu besar. Dampak spasial ke daerah hanya terkait direct employement.
“Kita dorong CSR-nya bergerak di kabupaten kota di mana industrinya berada, sehingga kita mendorong adanya pemerataan,” tegasnya.
Hingga akhir tahun 2021, pemerintahan Joko Widodo menargetkan kemiskinan ekstrem bisa hilang dari 7 provinsi seiring berlangsungnya presidensi G-20. Untuk itu, pemerintah berencana menambah anggaran kartu sembako maupun dana desa.
Menurut Airlangga, ada sekitar 35 kabupaten/kota di 7 provinsi yang disasar oleh program tersebut. Adapun ketujuh provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Selanjutnya, tahun 2022, pemerintah akan memperluas program ke 215 kabupaten/kota. Lalu diperluas lagi ke 500 kabupate/kota pada tahap ketiga di tahun 2023. Targetnya, kemiskinan ekstrem bisa benar-benar dihilangkan pada 2024. (Ari Astriawan)