Jakarta – Hingga Pertengahan Oktober 2020, serapan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai Rp339,77 triliun Jumlah tersebut setara 48,9% dari total pagu anggaran PEN sebesar Rp695,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani merinci, klaster dengan serapan anggaran terbesar adalah perlindungan sosial, yakni Rp165,89 triliun. Kemudian dukungan UMKM sebesar Rp90,42 triliun dan insentif usaha sebesar Rp28,32 triliun. Selanjutnya ada sektor kementerian/lembaga dan pemerintah daerah sebesar Rp27,85 triliun, dan sektor kesehatan sebesar Rp27,26 triliun.
Sedangkan realiasi untuk pembiayaan korporasi baru Rp0,018 triliun. “Pembiayaan korporasi memang masih kecil. Namun akan segera terakselerasi, terutama untuk PMN kepada BUMN yang mengalami tekanan akibat COVID-19,” kata Sri Mulyani dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020 yang digelar secara virtual, Senin, 19 Oktober 2020.
Kementerian Keuangan, lanjutnya, terus melakukan monitoring terhadap program PEN ini. Serapan dana PEN ini diharapkan terus meningkat sehingga bisa mencapai 100% pada akhir 2020. Realiasi dana PEN sudah mengalami akselerasi signifikan selam bulan Agustus dan September 2020.
Hal tersebut, lanjut Menkeu, didorong oleh percepatan belanja penanganan COVID-19, percepatan porgram PEN lainnya, dan adanya program-program baru yang langsung segera direalisasikan. “Terlihat pada bulan Agustus dan September itu kenaikannya luar biasa,” tukasnya. (*) Ari As
Editor: Rezkiana Np