Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) merupakan fondasi bagi ketahanan perekonomian Indonesia.
Menurutnya, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah berhasil melalui begitu banyak guncangan yang sifatnya luar biasa bahkan historis seperti pandemi Covid-19 dan peningkatan tensi geopolitik.
“Semua ini tak lepas dari konsistensi peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menjaga masyarakat dan perekonomian,” katanya, dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 yang mengusung tema “Accelerating Resilient Growth” di Jakarta Convention Center, dikutip, Rabu, 9 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, untuk mencapai daya tahan dari berbagai guncangan, diperlukan fondasi yang kuat. Salah satunya yaitu melalui pembangunan infrastruktur.
Baca juga : Anak Buah Sri Mulyani Ungkap Dampak Eskalasi Konflik Timur Tengah ke APBN
Anggaran infrastruktur dalam APBN terus meningkat sejak 2014 dan telah menghasilkan berbagai capaian sarana prasarana transportasi, pendidikan, perumahan, sanitasi, pengairan, maupun infrastruktur digital.
“Ini semuanya adalah hasil nyata yang bisa dilakukan secara konsisten karena APBN fiskal kita relatif terus bisa adjust atau melakukan penyesuaian meskipun dalam berbagai situasi yang shock dan mendukung atau sustaining development program yang dilakukan pemerintah,” ujarnya.
Pembangunan SDM melalui pendidikan dan perlindungan sosial
Aspek lain yang menurutnya juga sangat penting guna mencapai pertumbuhan tinggi sekaligus keluar dari middle income trap adalah pembangunan SDM melalui pendidikan dan perlindungan sosial.
“Anggaran pendidikan dan perlinsos merupakan dua bagian yang memiliki anggaran terbesar di dalam APBN kita selama ini,” ucapnya.
Baca juga : Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,06 Persen di Kuartal III 2024
Selain itu, resiliensi Indonesia juga didukung oleh hilirisasi serta kebijakan afirmasi di sektor manufaktur maupun sektor lainnya yang menguatkan neraca perdagangan dan transaksi berjalan sebagai benteng penting perekonomian Indonesia.
“Jadi kalau kita lihat perspektif 10 tahun di tengah begitu banyak hempasan yang sangat historical luar biasa entah itu pandemi entah itu geopolitik entah itu harga komoditas entah itu kemudian kenaikan suku bunga dan inflasi global yang terburuk dalam 40 tahun terakhir, Indonesia bisa menjaga growth-nya bagus dan APBN-nya tetap terjaga sehat. Itu adalah sesuatu banget,” tambahnya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi modal bagi pemerintahan baru untuk bisa memulai dengan awal yang baik dan bisa fokus untuk menjalankan program-program prioritasnya.
“Saya sebagai Menteri Keuangan tentu merasa terhormat dan juga privilege untuk bisa membangun dan membantu fondasi transisi ini agar bisa berjalan secara mulus dan aman dan menciptakan juga kredibilitas bagi pemerintah baru agar bisa memulai pemerintahannya dengan kuat dan tentu fokus menjalankan program-program prioritas,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra