Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengklaim, realisasi asumsi makro dalam APBN-2018 masih sangat optimal dan sesuai dengan target yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.
Hal tersebut disampaikannya pada konfrensi pers realisasi APBN-2018 di kantor Kementerian Keuangan Jakarta. Menurutnya, APBN pada tahun 2018 merupakan rancangan anggaran yang pertama kalinya yang tidak melakukan perubahan dalam dalam 15 tahun UU APBN.
“APBN ini sama dengan apa yang disampaikan DPR di awal tahun dan APBN masih sangat baik dan optimal,” ujarnya di Jakarta, Rabu 2 Januari 2019.
Untuk pertumbuhan ekonomi 2018 sendiri tercatat masih dalam asumsi hingga akhir tahun 5,15% angka tersebut terlihat sedikit meleset bila dibandingkan dengan target yang dicanangkan sebesar 5,4%.
Sementara untuk angka inflasi sepanjang 2018 dirinya menyebut masih terjaga pada 3,13%, angka tersebut lebih baik bila dibandingkan target yang dicatat 3,5%. Sri Mulyani menyebut, hal tersebut didukung oleh masih terkendalinya harga pangan.
Sementara untuk asumsi nilai tukar Rupiah, tercatat sepanjang tahun 2018 sebesar Rp14.427 per dolar AS, angka tersebut masih jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan target pemerintah diangka Rp 13.384/US$.
“Per 31 Desember rupiah di Rp 14.481 per-US$ sehingga rata-rata hingga akhir tahun 2018 sebesar Rp 14.247 per-US$,” tukas Sri Mulyani.