Ekonomi kreatif diharapkan menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia. Ria Martati
Jakarta–Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan industri ekonomi kreatif merupakan sektor unggulan selanjutnya bagi Indonesia setelah booming komoditas berakhir.
Ia meyakini, sektor ekonomi kreatif bisa menjadi penyokong penting dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini berkaca pada pengalaman India yang relatif bertahan dengan kondisi ekonomi saat ini dengan mengunggulkan ekonomi kreatif seperti industri IT, aplikasi, dan film.
“India tidak bergantung pada komoditas, dan India hidupnya tergantung pada ekonomi kreatif. Jadi kalau dilihat, ini kebetulan yang tahu statistiknya bukan saya tapi anak saya, anak saya kasih tahu, dia tanya ke saya ‘papah tahu enggak bangsa mana atau dia nyebutnya ras mana yang paling dominan dalam industri IT dunia?’ Saya sebut sana sini salah semua, yang betul adalah India. Jadi India itu bisa maju ekonominya bisa survive karena ekonomi kreatif,” celoteh Bambang dia di Jakarta Senin, 28 September 2015.
Oleh karena itu menurutnya ekonomi kreatif ke depan harus dikembangkan di berbagai lini, karena kreatifitas masyarakat yang bisa dikembangkan menjadi industri tak lagi bergantung pada latar belakang pendidikan, suku maupun agama.
“Kalau kita lihat soal pendidikan, misalnya pemilik google atau Bill Gates pendiri microsoft dulu semuanya enggak ada yang lulus S1 tapi mereka punya jiwa kewirausahaan dan otak yang jenius untuk mengembangkan ekonomi kreatif khususnya berbasis IT,” tambahnya. (*)