Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia akan terus mengalami peningkatan hingga akhir 2020. Hal tersebut seiring dengan masih berlangsungnya pandemi covid-19 di Indonesia.
Sri Mulyani bahkan menyebut bahwa angka kemiskinan tahun 2020 bakal menjadi angka tertinggi dalam sejarah di Indonesia. Hal tersebut disampaikanya pada saat Rapat Virtual Komite IV DPD RI membahas RUU Pelaksanaan APBN 2019 dan RAPBN 2021.
“Ini adalah angka persentase penduduk miskin terendah di dalam sejarah republik Indonesia itu sendiri, namun kita lihat tahun 2020 kita menghadapi tantangan akibat covid-19 yang akan menyebabkan peningkatan dari sisi kenaikan penduduk miskin dan tingkat pengangguran,” kata Sri Mulyani melalui video conference di Jakarta, Rabu 9 September 2020.
Selain itu, dari sisi indeks pembangunan manusia Indonesia juga masih mengalami peningkatan di 71,92 atau sebagai angka tertinggi dalam 6 tahun terakhir bila dibanding tahun 2018 hanya 71,39.
Sri Mulyani menambahkan, kasus covid-19 di Indonesia juga masih dalam tren meningkat hingga 190.665 kasus positif covid-19. Oleh karena itu perekonomian Indonesia sangat terpukul dengan kondisi pandemi sehingga menyebabkan angka kemiskinan semakin meningkat.
Sebagai informasi saja, peningkatan jumlah penduduk miskin yang terjadi Indonesia pada periode September 2019 hingga Maret 2020 mencapai 1,63 juta jiwa atau naik 0,56 persen saat awal mula pandemi covid-19 terjadi di Indonesia.
Badan Pusat Statistik juga mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019. (*)
Editor: Rezkiana Np