News Update

Menkes Minta Kemenkeu Percepat Pencairan Dana Tambahan Rp20 Triliun untuk BPJS Kesehatan

Poin Penting

  • Pemerintah menyiapkan tambahan pendanaan Rp20 triliun untuk BPJS Kesehatan pada 2026 guna menjaga keberlanjutan pembiayaan di tengah meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan
  • Belanja kesehatan BPJS untuk pertama kalinya melampaui pengeluaran langsung masyarakat pada 2024, menandai fase penting pembiayaan kesehatan nasional.
  • Dana tambahan diprioritaskan untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan program JKN, dengan pencairan ditargetkan mulai Januari 2026—Rp10 triliun dari Kemenkes dan Rp10 triliun dari Kemenkeu

Jakarta – Pemerintah memastikan akan memberikan tambahan pendanaan sebesar Rp20 triliun kepada BPJS Kesehatan pada 2026.

Langkah ini diambil untuk menjaga keberlanjutan pembiayaan layanan kesehatan nasional di tengah meningkatnya kebutuhan dan komitmen Indonesia terhadap Universal Health Coverage (UHC).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa posisi pembiayaan kesehatan Indonesia kini memasuki fase penting. Untuk pertama kalinya, porsi belanja kesehatan yang ditanggung BPJS Kesehatan melampaui pengeluaran langsung masyarakat.

Baca juga: DPR Desak Kemenkes dan BPJS Kesehatan Segera Terbitkan Regulasi Penghapusan Tunggakan

“Tahun 2024, pertama kalinya belanja BPJS itu lebih besar dari belanja masyarakat sendiri. Jadi artinya BPJS sudah menanggung belanja kesehatan lebih besar daripada yang dikeluarkan masyarakat sendiri,” ujarnya saat ditemui usai acara Diskusi Publik BPJS Kesehatan di Jakarta, Jumat (12/12).

Tambahan dana Rp20 triliun tersebut dinilai sebagai langkah strategis untuk memastikan sistem tetap stabil dan layanan kepada peserta tetap optimal.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menegaskan bahwa dana tersebut diprioritaskan untuk menjaga keberlanjutan program.

“Semuanya untuk sustainabilitas, kita jaga sedemikian rupa, agar JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) tetap bagus ya,” tegasnya dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: DPR Soroti Rencana Pemutihan BPJS Kesehatan, Ingatkan soal Keadilan Peserta

Ghufron menjelaskan bahwa pencairan dana dilakukan pada awal 2026.

“Jadi kalau bisa Januari uangnya Rp20 triliun. Untuk Rp10 triliun sudah ada di Kemenkes, dan Rp10 triliunnya lagi masih di Kementerian Keuangan dan akan disalurkan ke BPJS,” jelasnya.

Budi menambahkan harapannya agar prosesnya dapat dipercepat.

“Saya maunya lebih cepat. Biar dari awal, biar tenang,”katanya. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

Ada Rencana Besar CIMB Niaga Syariah Setelah Tuntaskan Spin Off 2026

Poin Penting CIMB Niaga Syariah membuka peluang merger dan kemitraan strategis, namun langkah tersebut belum… Read More

27 mins ago

IHSG Melonjak 20 Persen di 2025, BEI: Lampaui Bursa ASEAN hingga AS

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat… Read More

49 mins ago

KB Bank Kucurkan Pembiayaan Rp250 Miliar Dorong Pengembangan Kawasan Industri Intiland

Poin Penting KB Bank kucurkan Rp250 miliar untuk pengembangan kawasan industri Intiland. Kerja sama perkuat… Read More

1 hour ago

Ingat! BEI Mulai Terapkan Non-Cancellation Period pada 15 Desember 2025

Poin Penting BEI mulai menerapkan non-cancellation period pada sesi pre-opening dan pre-closing mulai 15 Desember… Read More

1 hour ago

Purbaya Siap Gelontorkan Rp45 Miliar untuk Perkuat Sistem IT Bea Cukai

Poin Penting Kemenkeu menggelontorkan Rp45 miliar untuk pengembangan sistem IT Bea Cukai, termasuk pemindai kontainer… Read More

1 hour ago

Bea Cukai Hadirkan Pemindai Kontainer AI, Purbaya: Kini Penyelundup yang Deg-degan

Poin Penting Menkeu Purbaya meluncurkan pemindai peti kemas (X-Ray) berfitur RPM untuk meningkatkan keamanan dan… Read More

2 hours ago