Jakarta – Agentic AI menjadi tren teranyar dalam teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Agentic AI membawa paradigma baru dalam proses otomatisasi dan pengambilan keputusan berbasis AI.
Itu pula yang membuat Agentic AI sangat relevan bagi perusahaan modern, yang membutuhkan kecepatan, efisiensi, adaptabilitas tinggi, dan mengedepankan pengalaman pelanggan.
Agentic AI tidak hanya responsif, tapi juga bisa proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom. Maka tidak heran bila teknologi ini disebut bukan sekadar alat, tapi mitra kerja digital bagi perusahaan modern.
“Jika GenAI bisa menghasilkan konten baru, Agentic AI lebih dari itu, yaitu mampu mengambil keputusan sesuai data dan tujuan yang ditetapkan,” ungkap Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology dalam keterangan resmi, Senin, 23 Juni 2025.
Baca juga: Studi IBM: Adopsi Teknologi AI di RI Terkendala Infrastruktur, Keamanan Data, dan Talenta
Ia memaparkan, sistem Agentic AI bisa mengklasifikasi major tasks menjadi minor tasks yang lebih spesifik, beradaptasi terhadap lingkungan, dan berkolaborasi dengan sistem atau manusia. Semua itu dilakukan secara otomatis. Dengan kemampuan itu, perusahaan akan sangat terbantu dalam menjalankan proses hingga pengambilan keputusan bisnis, secara lebih cepat, cerdas dan akurat.
Multipolar Technology sendiri, menghadirkan VisionAnalytic sebagai salah satu solusi Agentic AI. Solusi ini bisa membantu perusahaan dari beragam industri melakukan banyak hal. Ambil contoh, untuk chatbos misalnya, Agentic AI memungkinkan perusahaan mengeksplorasi dokumen yang kompleks secara singkat, mengambil data sesuai kebutuhan, lalu merangkumnya dengan praktis, untuk menjadi rekomendasi bagi pelanggan.
“Di dunia keuangan, dengan Agentic AI, perusahaan dapat mengetahui tren dan pola big data yang ada, lalu mendeteksi anomali dan memperoleh kesimpulan untuk ditindaklanjuti. Di kancah human resources, seorang karyawan bisa menanyakan berapa sisa cuti yang dimiliki, lantas mengajukan pengambilan cuti secara otomatis,” papar Head of Big Data Multipolar Technology.
VisionAnalytics bisa dibangun di atas platform Cloudera, sebuah modern enterprise-ready data platform, mendukung secara end-to-end proses data-to-AI lifecycle. Cloudera memiliki fitur Cloudera Agent Studio untuk menciptakan dan memodifikasi AI Agents.Agen ini bisa menganalisis dan mengambil tindakan tanpa campur tangan manusia.
Baca juga: BCA Beberkan Sederet Manfaat Penggunaan Teknologi AI, Apa Saja?
Untuk mendukung penerapan Agentic AI yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, Cloudera Agent Studio dijalankan di atas platform kontainer Red Hat OpenShift. Selain dapat diskalakan, Red Hat OpenShift memungkinkan Agentic AI “berlayar” di atas infrastruktur hybrid-cloud dengan kendali keamanan penuh.
Sebagai tambahan, permintaan solusi Agentic AI mengalami lonjakan tajam dari waktu ke waktu. Mengacu laporan perusahaan riset pasar Mordor Intelligence, nilai pasar Agentic AI global diyakini bakal naik dari USD7,28 miliar pada 2025 menjadi USS41,32 miliar pada 2030.
Pada 2024, kurang dari 1 persen perusahaan menerapkan Agentic AI. Tapi pada 2028, diperkirakan hampir sepertiga perusahaan akan menggunakan Agentic AI. (*) Ari Astriawan









