Padang – Industri semen merupakan satu dari sekian banyak industri yang menjadi dasar perkembangan perindustrian dan perekonomian yang ada di Indonesia. Tetapi sayangnya saat ini industri semen mengalami sedikit tekanan, karena kondisi kelebihan pasokan kapasitas produksi atau over supply seiring banyaknya pemain di industri semen yang mulai mendirikan pabrik-pabrik baru di berbagai wilayah Indonesia.
Berbicara soal pabrik semen, taukah, jika pabrik semen di Indonesia sebenarnya pertamakali hadir di kota Padang yang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
Berdasarkan informasi yang disampaikan perusahaan, 24, November 2021, baru pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun.
Meski tak lagi beroperasi, Pabrik semen peninggalan Belanda ini sendiri masih berdiri kokoh. Karena bangunan yang menarik, Pabrik Semen Indarung I dijadikan Industrial Heritage. Masyarakat dapat melihat langsung pabrik yang menjadi pionir industri semen dalam negeri.
Pada prosesnya pabrik Semen Indarung I telah mengalami transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.
Pada tahun 1995, Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V.
Pada saat ini, pemegang saham Perusahaan adalah PT Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. (*)