Mengenal Single Stock Futures, Produk Derivatif yang Bakal Diluncurkan BEI

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) diketahui akan meluncurkan produk derivatif terbarunya, yakni Single Stock Futures (SSF) yang akan digelar grand launching di September 2024.

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI, Firza Rizqi Putra, menyatakan bahwa, produk Single Stock Futures tersebut diluncurkan untuk melengkapi produk-produk sudah ada di BEI saat ini, seperti saham, ETF, reksa dana, hingga fixed income.

Menurutnya, produk Single Stock Futures dapat menjadi suatu produk alternatif jika pasar sedang mengalami pelemahan. Ini dikarenakan Single Stock Futures memiliki fitur untuk mengunci harga atau disebut dengan posisi ‘short’ dan investor akan tetap mendapatkan keuntungan meski harga spot turun.

“Produk di Bursa Efek Indonesia yang bisa mengambil potensi keuntungan ketika market sedang turun, salah satunya adalah produk derivatif ataupun produk Single Stock Futures yang dapat dimanfaatkan oleh para investor sebaik ketika market sedang naik ataupun juga market sedang bearish,” ucap Firza dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal di Jakarta, 22 Agustus 2024.

Baca juga: Sempat Molor, BEI Pastikan Single Stock Futures Meluncur di September 2024

Selanjutnya, produk-produk Single Stock Futures tersebut juga memiliki underlying saham dengan fundamental dan likuiditas yang baik dari berbagai sektor. Antara lain, sektor keuangan dengan saham BBRI dan BBCA, sektor bahan baku MDKA, sektor infrastruktur TLKM, serta sektor industrial ASII.

Di sisi lain, modal yang dikeluarkan para investor untuk melakukan transaksi di produk Single Stock Futures lebih rendah dibandingkan dengan saham, yang mana total modal yang dibutuhkan untuk produk SSF hanya sebesar 4 persen dari total amount.

Baca juga: BEI Targetkan Volume Transaksi Single Stock Futures hingga 1 Juta Kontrak

“Karena memang untuk bertransaksi Single Stock Futures dibutuhkan hanya sedikit modal saja yang dibentuk dominational margin dan ini akan membuat transaksi jauh lebih efektif, lebih efisien,” imbuhnya.

Adapun, transaksi produk Single Stock Futures memiliki jangka waktu yang terbatas, yakni hanya selama 1-3 bulan, dengan realisasi keuntungan mark to market dan capital gain. Selain itu, memiliki kelebihan dalam proses penyelesaian yang hanya membutuhkan waktu satu hari untuk mendapatkan keuntungan, serta biaya transaksi yang dikenakan adalah fixed fee per kontrak. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Waskita Karya Garap Jalan di Bali Senilai Rp290,84 Miliar

Poin Penting Waskita Karya raih kontrak baru Rp290,84 miliar untuk membangun Jalan Perbaikan Geometrik Batas… Read More

19 mins ago

Mencari Solusi Whoosh

Oleh Mudrajad Kuncoro, Guru Besar Sekolah Vokasi UGM dan Penulis Buku “Manajemen Keuangan Internasional” PROYEK… Read More

30 mins ago

IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed hingga 318,69 Kali

Poin Penting IPO Superbank (SUPA) oversubscribed 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order, mencerminkan… Read More

30 mins ago

IHSG Ditutup Menguat 0,43 Persen ke 8.686, Top Gainers: ALII, EMTK, GOLF

Poin Penting IHSG ditutup menguat 0,43% ke level 8.686, dengan mayoritas sektor positif, terutama teknologi… Read More

1 hour ago

Menhub Prediksi Lonjakan Penumpang 119,5 Juta pada Nataru 2025-2026, Ini Persiapannya

Poin Penting Pemerintah perkirakan 119,5 juta orang atau 42,01% penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama… Read More

2 hours ago

RUPSLB Wijaya Karya (WIKA) Setujui 3 Agenda Strategis, Ini Rinciannya

Poin Penting RUPSLB WIKA menyetujui tiga agenda strategis, yakni perubahan Anggaran Dasar, kewenangan persetujuan RKAP… Read More

2 hours ago