Jakarta – Mengatur keuangan dengan bijak dan cerdas merupakan sebuah keharusan. Dengan kebutuhan hidup yang kian meningkat, diikuti pula dengan pola hidup konsumtif, maka manajemen keuangan harus benar-benar diperhatikan. Prioritaskan hal atau kebutuhan utama terlebih dahulu ketimbang kebutuhan lain yang bersifat pelengkap dan sementara. Jika hal itu disepelekan, bisa dipastikan hal yang sudah direncanakan akan berantakan, apalagi dengan kondisi keuangan yang pas-pasan.
Bagi yang masih hidup sendiri alias bujangan, masalah keuangan mungkin tidak akan jadi soal. Namun, lain halnya bagi mereka yang sudah berkeluarga. Tidak sedikit masalah keuangan ini kerap menjadi pemicu ketidakharmonisan dalam berkeluarga. Bahkan, yang berpendapatan besar sekalipun bisa mengalami nasib serupa jika tidak pandai mengelola keuangan.
Karena itu, dalam mengatur keuangan, kita harus pintar-pintar menyisihkan uang yang nantinya akan dikelola, baik untuk investasi maupun menabung dalam jangka panjang. Terlebih, investasi juga penting untuk mempersiapkan masa pensiun nanti, khususnya bagi pekerja.
Lalu, instrumen investasi apa saja yang aman dan baik? Pada umumnya bank memiliki produk investasi yang sangat minim risiko tapi tetap menguntungkan, seperti tabungan berjangka atau deposito.
Bagi yang mempunyai sumber dana terbatas, investasi sebaiknya dilakukan secara berkala. Saat mendapatkan dana atau penghasilan sebaiknya dialokasikan sedikitnya 5% untuk berinvestasi. Namun, idealnya setiap individu menyisihkan 10% dari penghasilan untuk tujuan investasi. Kebiasaan menyisihkan dana ini sangat bermanfaat untuk membentuk good money habit dengan tujuan mencapai keuangan yang terencana.
Ada beberapa instrumen investasi yang cocok untuk investor pemula, antara lain logam mulia (dengan cicilan) ataupun reksa dana untuk investasi berkala. Beberapa produk reksa dana yang ada di pasar uang menawarkan paket hemat bagi para investor pemula. Seperti reksa dana pasar uang berbasis efek utang berjangka waktu kurang dari satu tahun, untuk portofolio sangat konservatif. Hanya dengan Rp100.000 untuk pembelian pertama, kita sudah bisa berinvestasi. Minimal pembelian berikutnya juga dibanderol senilai Rp100.000.
Nah, menarik ‘kan. Sekarang sudah saatnya menyisihkan sebagian penghasilan kita. Tidak perlu mimpi berkepanjangan untuk menjadi orang kaya. Cukup sisihkan sebagian uang ke instrumen investasi yang tepat. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More