oleh Eko B. Supriyanto
SEHARI setelah Panitia Seleksi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diumumkan, banyak pihak mulai bisik-bisik, siapa yang bakal menjabat sebagai Dewan Komisioner (DK) yang baru. Kalangan industri menginginkan ada wakil industri yang duduk menjadi salah satu anggota dan tidak menginginkan orang partai serta kaki tangan partai menjadi anggota DK.
Menurut survei yang dilakukan terhadap 100 bankir penting Indonesia, tidak ada satu bankir pun yang setuju jika orang partai atau politisi yang duduk menjadi anggota DK. Survei itu menyebutkan, komposisi anggota DK sebaiknya ada perwakilan dari industri dan tidak seluruhnya dari unsur birokrat atau pegawai negeri sipil (PNS) seperti sekarang.
(Baca juga: Bank Bakal Kena “Palak” Lagi)
Kendati demikian, DK yang ada sekarang harus diakui juga relatif berhasil. Bayangkan, mendirikan dan membangun tim sebesar OJK tentu tidak mudah. Apalagi, tenaga pengawasnya pinjaman dari Bank Indonesia (BI)—yang tahun ini balik lagi ke BI berjumlah 350 tenaga pengawas. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Kegiatan yang berlangsung di Jakarta dan Bogor hingga Sabtu (13/12/2025) tersebut diikuti sekitar 100 jurnalis… Read More
Poin Penting Bank Mandiri luncurkan fitur Kredit Agunan Deposito (KAD) di Kopra by Mandiri untuk… Read More
Poin Penting Transaksi kripto tembus Rp446,77 triliun sepanjang Januari–November 2025, menurut OJK. Nilai transaksi bulanan… Read More
Poin Penting Adopsi mobil listrik meningkat, terutama PHEV dan HEV, sementara penjualan mobil ICE turun… Read More
Poin Penting CIMB Niaga gelar “Jurnalisme Inspiratif” untuk meningkatkan kapasitas 100 jurnalis melalui kelas dan… Read More
Poin Penting IBM menilai pandemi menjadi momentum bagi perbankan untuk mempercepat adopsi AI Pemanfaatan AI… Read More