oleh Eko B. Supriyanto
SEHARI setelah Panitia Seleksi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diumumkan, banyak pihak mulai bisik-bisik, siapa yang bakal menjabat sebagai Dewan Komisioner (DK) yang baru. Kalangan industri menginginkan ada wakil industri yang duduk menjadi salah satu anggota dan tidak menginginkan orang partai serta kaki tangan partai menjadi anggota DK.
Menurut survei yang dilakukan terhadap 100 bankir penting Indonesia, tidak ada satu bankir pun yang setuju jika orang partai atau politisi yang duduk menjadi anggota DK. Survei itu menyebutkan, komposisi anggota DK sebaiknya ada perwakilan dari industri dan tidak seluruhnya dari unsur birokrat atau pegawai negeri sipil (PNS) seperti sekarang.
(Baca juga: Bank Bakal Kena “Palak” Lagi)
Kendati demikian, DK yang ada sekarang harus diakui juga relatif berhasil. Bayangkan, mendirikan dan membangun tim sebesar OJK tentu tidak mudah. Apalagi, tenaga pengawasnya pinjaman dari Bank Indonesia (BI)—yang tahun ini balik lagi ke BI berjumlah 350 tenaga pengawas. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Easycash luncurkan MOJANG sebagai panduan praktis agar generasi muda dapat mengelola keuangan dengan… Read More
Poin Penting Penghapusan SLIK dinilai berisiko tinggi karena berpotensi meningkatkan kredit macet (NPL) akibat hilangnya… Read More
Poin Penting Ketidakpastian ekonomi global berada pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, dipicu… Read More
Poin Penting ADB memberi pinjaman USD500 juta untuk mendukung reformasi pendidikan, kesehatan, keterampilan, dan perlindungan… Read More
Poin Penting Mandiri BFN Fest 2025 resmi dibuka AFTECH sebagai puncak Bulan Fintech Nasional, menjadi… Read More
Poin Penting Indonesia memiliki potensi besar social commerce, dengan 60 juta pengguna media sosial dan… Read More