News Update

Menengok Sistem Resi Gudang di India

India – India memiliki penduduk 1,28 miliar jiwa. Namun negara ini mampu memenuhi kebutuhan pasokan pangan rakyatnya tanpa harus mengimpor bahan pangan dari negara lain. Bahkan India mampu mengekspor sejumlah komoditas pangannya seperti beras, kerbau, dan berbagai produk hortikiltura ke negara-negara lain salah satunya Indonesia.

Keunggulan dan produktivitas pangan India didukung oleh lahan daratan yang luas, tingginya minat masyarakatnya untuk bertani, serta dukungan pemerintah dalam hal distribusi dan logistik. Salah satunya adalah pemanfaatan pergudangan untuk menyimpan komoditas pertanian sehingga harga-harga komoditas tetap stabil dan menguntungkan petani.

Menyimak dari keunggulan itu, Perum Jamkrindo sebagai perusahaan BUMN di bidang penjaminan melakukan studi banding untuk melihat langsung bagaimana sistem penjaminan berperan dalam mendukung sektor pertanian di negara tersebut. “India memiliki karakteristik seperti Indonesia, sama-sama negara emerging market, dan budaya masyarakatnya juga mirip,” ujar Diding S. Anwar, Direktur Utama Jamkrindo kepada Infobank di New Delhi, India, Selasa, 27 September 2016.

Kunjungan tersebut juga menjadi bagian dari langkah cepat Jamkrindo untuk melaksanakan PP Nomor 1 2016 tentang Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang (SRG). Jamkrindo ditunjuk oleh pemerintah melalui Bappepti yang mengawasi SRG sebagai lembaga pelaksana sebelum lembaga penjaminan SRG terbentuk.

(Baca juga : Sistem Resi Gudang, Belajar Dari Suksesi Bulgaria)

Langkah Jamkrindo untuk segera melaksanakan penjaminan SRG sejalan dengan keinginan Kementerian Perdagangan Indonesia sedang memiliki agenda yang mendesak dalam hal pengendalian harga pangan. “India yang paling cocok untuk menjadi perbandingan. Negara ini punya 800 gudang. Kita ingin melihat bagaimana mereka melakukannya, seperti apa sistem mereka dengan sistem penjaminan yang dilakukan Jamkrindo,” ujar Bachrul Chairi, Ketua Bappepti yang ikut serta dalam kunjungan tersebut. (Bersambung)

Page: 1 2

Paulus Yoga

Recent Posts

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

2 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago

Hingga September 2024, Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Laba Bersih Rp100 Miliar

Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More

4 hours ago