Jakarta – Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia (BI) yang diklaim dapat membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas. Sejak dirilis, QRIS memang disiapkan untuk UMKM. QRIS akan memudahkan UMKM saat ada konsumen yang ingin melakukan transaksi.
Penggunaan QRIS untuk UMKM memberikan kemudahan dalam pencatatan transaksi penjualan yang dapat membantu penyusunan “credit scoring” UMKM di perbankan. Apalagi, pembayaran digital melalui QRIS merupakan salah satu bentuk dukungan BI terhadap program 30 juta UMKM Go Digital 2024. Menurut data BI, pada Mei 2023, terdapat 98,14% gerai QRIS yang merupakan UMKM.
UMKM masih berpeluang tumbuh seiring dengan perubahan tren pola transaksi masyarakat yang semakin terbuka mengadopsi pembayaran digital. Apalagi, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi RI dan digitalisasi telah menjadi kunci penting dalam memajukan sektor ini. Di era teknologi yang terus berkembang pesat ini, kita tidak bisa lagi mengabaikan peran digitalisasi dalam membantu UMKM tumbuh dan bersaing.
Untuk mendorong UMKM Go Digital dan menerapkan QRIS untuk fasilitas pembayaran, PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) turut mempersembahkan solusi digital yang inovatif dan terjangkau untuk membantu UMKM mengoptimalkan potensi mereka. Pihaknya percaya, dengan terus mendorong digitalisasi, UMKM Jakarta dan seluruh Indonesia dapat naik kelas, menciptakan lapangan kerja lebih banyak.
Chief Executive Officer (CEO) Netzme, Vicky Ganda Saputra menjelaskan, sistem digital dapat menyederhanakan proses pendataan, memastikan akurasi data, dan memungkinkan Dinas PPKUKM untuk mengakses informasi dengan lebih cepat dan efisien.
“Dengan data yang terkumpul secara digital, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) dapat melakukan analisa lebih mendalam, sehingga mampu memberikan pendampingan khusus dan dorongan modal kepada UMKM yang membutuhkan dengan lebih tepat sasaran,” ujarnya seperti dikutip 22 Juni 2023.
Di perayaan HUT ke-496 DKI Jakarta, Pemerintah Daerah Jakarta Timur pun menggelar ‘Bazar UMKM Jakpreneur Serentak Peserta Terbanyak di Indonesia,’ di 11 lokasi pada 22-23 Juni 2023. Kegiatan ini diinisiasi Dinas PPKUKM Jakarta Timur dan merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Daerah Jakarta Timur dan Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta, Jakpreneur, yang juga didukung perusahaan penyedia jasa pembayaran Netzme, khususnya terkait dengan sistem pembayaran QRIS Jakpreneur.
Kegiatan yang diikuti oleh 1.959 UMKM se-Jakarta Timur ini dilakukan secara serentak di 11 lokasi dan memecahkan rekor MURI sebagai event bazar UMKM serentak peserta terbanyak di sejumlah lokasi. Prosesi penyerahan rekor MURI ini dilakukan di kantor Wali Kota Jakarta Timur yang dihadiri Senior Manager MURI Triyono, Kepala Suku Dinas PPKUKM Jakarta Timur Derliana Melinda Sagala, Asisten Ekonomi Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Timur Kuswanto (Mewakili PJ Gubernur DKI Jakarta).
Kepala Suku Dinas PPKUKM Kota Administrasi Jaktim Derliana Melinda Sagala menjelaskan, bazar seperti ini sudah rutin diadakan, namun khusus untuk pelaksanaan sebanyak ini baru pertama kali dilaksanakan dengan mengambil momentum HUT DKI Jakarta yang ke-496. “UMKM tidak hanya difasilitasi sarana tempat mereka berjualan, tetapi juga penerapan transformasi digital dengan menerapkan pembayaran cashless dengan metode QRIS payment,” katanya.
Ia mengatakan, seluruh UMKM yang mengikuti event bazar sudah terdigitalisasi dan mampu menerima transaksi non-tunai menggunakan QRIS. Hal ini sejalan dengan campaign Bank Indonesia (BI) dan ASPI ‘QRIS nya Satu, Menangnya Banyak.’ Selain bazar UMKM, pada kegiatan ini juga terdapat mini-event berhadiah selama bazar berlangsung yang bertujuan untuk memotivasi UMKM menerima sebanyak-banyaknya transaksi QRIS.
Sementara itu, Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar mengatakan, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi kita dan digitalisasi telah menjadi kunci penting dalam memajukan sektor ini. “Pada era teknologi informasi yang terus berkembang pesat ini, kita tidak bisa lagi mengabaikan peran digitalisasi dalam membantu UMKM tumbuh dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” ucap Anwar. (*)