Jakarta – Perusahaan teknologi untuk bisnis foods and beverages (F&B), Esensi Solusi Buana (ESB) mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor kuliner untuk mengembangkan bisnis dan bisa mengakses layanan perbankan atau bankable. ESB menyediakan software terintegrasi khusus untuk pelaku bisnis F&B, hingga menfasiitasi pinjaman modal sampai Rp500 juta.
Sebelum masuk ke segmen UMKM, ESB sudah menggarap bisnis kuliner skala besar sejak 2018. Melihat banyaknya pelaku UMKM di sektor kuliner yang kesulitan memperbesar skala bisnisnya, ESB mempunyai komitmen untuk membantu UMKM, termasuk dengan menjadi fasilitator pinjaman modal.
Gunawan, CEO dan Co-Founder ESB mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan piloting untuk program pinjaman modal. ESB menjadi penghubung antara UMKM kuliner dan institusi keuangan seperti perbankan.
“Kita bekerjasama dengan berbagai institusi keuangan. Background saya lama di konsultan, kebetulan banyak handle F&B. Bank kadang melihat bisnis ini sebagai bisnis yang tidak bankable. Bank kan pasti minta jaminan, kalau F&B apa yang bisa dijaminkan? Jadi kita harus cari cara lain supaya bisnis ini lebih bankable,” ujar Gunawan di Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023.
Gunawan melanjutkan, dengan menggunakan sistem atau software EBS, sebenarnya merchant atau UMKM kuliner ini sudah melakukan langkah lebih maju agar bisa bankable. Dengan sistem yang terintegrasi, perbankan bisa melihat historis transaksi dan laporan detail dari bisnis yang dijalankan merchant. Misalnya per bulan angka penjualannya berapa, lalu selama 6 bulan historis transaksi melalui QRIS berapa. Karena bank pasti menerapkan prinsip know your customer (KYC) sebelum memutuskan penyaluran pinjaman.
“Peminjam modal bisa punya feasibility. Bank juga bisa melihat, transaksinya ada, merchant-nya betul ada di situ dan uangnya memang mengalir. Dua poin itu yang kita jadikan variable untuk menentukan bank ability-nya. Jadi bukan “sekolahkan” BPKB mobil seperti itu,” imbuhnya.
Sebagai informasi, sejauh ini ESB sudah digunakan di lebih dari 10 ribu outlet kuliner. Software ESB mencakup software aplikasi kasir Point of Sales (POS), kitchen display, queue display, order via Kiosk, ERP, loyalty program, supply chain, dan BI yang terintegrasi dalam satu ekosistem. Sistem ini antara lain sudah dipakai oleh Ismaya Group, Starbucks, KFC, Subway dan lain sebagainya.
“Sejak tahun ini kita masuk ke segmen UMKM. Kita sediakan paket khusus UMKM dengan harga mulai Rp550 ribu per tahun,” kata Gunawan.
Sementara untuk membantu UMKM kuliner melakukan scale up bisnisnya, ESB menggandeng Foodizz Academy menggelar roadshow bertajuk F&B National Roadshow Scale Up Bisnis Kuliner Juara Lokal. Roadshow ini berlangsung sejak Maret hingga Agustus 2023. Pebisnis kuliner lokal di Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Bali bisa ikut roadshow ini dengan gratis. (*) Ari Astriawan