Jakarta – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan penyebab melonjaknya harga beras yang masih terjadi hingga memasuki Ramadan.
Berdasarkan data pantauan harga dari Badan Pangan Nasional per 13 Maret 2024, harga beras premium mencapai Rp16.480, sedangkan untuk beras medium Rp14.360.
Zulhas menyatakan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh El-Nino yang menyebabkan musim tanam bergeser, sehingga panen juga ikut mundur.
Baca juga: Jelang Ramadan, Sri Mulyani Waspadai Lonjakan Harga Beras
“Jadi harusnya kita Januari-Februari sudah panen raya, ini panen rayanya mundur, sekarang sudah tapi belum panen raya kemungkinan April dan Mei,” ujar Zulhas dalam rapat dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR RI, Rabu 13 Maret 2024.
Lebih lanjut, kata Zulhas, pergeseran tersebut mengakibatkan ketersediaan beras lokal kurang, yang memicu kenaikan harga. Meski demikian, fenomena ini terjadi bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh dunia.
“Akibat musim tanam yang begeser itu maka beras lokal kurang, orang nggak nanem karena musim panas, kalau tanem sedikit, yang punya bendungan saja, irigasi yang kuat saja. Jadi musim tanamnya begeser panennya juga bergeser, tidak hanya kita ini seluruh dunia,” ungkapnya.
Baca juga: Jelang Ramadan, Jokowi Klaim Harga Beras Sudah Turun
Untuk itu, pemerintah segera mengambil langkah cepat dengan impor beras. Adapun realisasi impor beras Bulog pada tahun ini baru 500 ribu ton, dari kuota 3,6 juta ton.
“Oleh karena itu, pasar dibanjiri oleh Bulog, beras SPHP dan beras medium yang haranya dijamin pemerintah. SPHP itu harganya Rp11 ribu per kilo, beras medium harganya Rp14 ribu,” paparnya. (*)
Editor: Galih Pratama