oleh Agung Galih Satwiko
PASAR saham Asia hari Rabu 9 Maret 2016 ditutup melemah karena turunnya harga saham sektor komoditas dan metal. Indeks Nikkei melemah 0,84%, indeks Hang Seng turun 0,08%, dan Shanghai Composite melemah 1,34%. Pasar saham Eropa ditutup menguat karena kenaikan harga minyak dan antisipasi terhadap tambahan stimulus dari ECB dalam pertemuan hari ini. FTSE 100 Inggris naik 0,34% dan DAX Jerman naik 0,31%. Sementara pasar ekuitas US ditutup menguat karena kenaikan harga minyak dan naiknya harga sektor energi dan teknologi. DJIA naik 0,21% dan S&P 500 index naik 0,51%. Pagi ini pasar Asia dibuka menguat, indeks Nikkei naik 0,68% (08.15 WIB).
Bank for International Settlement (BIS) menyebutkan dalam laporannya bahwa penurunan cadangan devisa China dari USD3,23 triliun pada bulan Januari menjadi USD3,20 triliun pada bulan Februari dipengaruhi lebih karena carry trade terhadap Yuan dan kebutuhan perusahaan di China untuk membayar kewajibannya, dan bukan karena paniknya investor akibat capital outflows. Capital outflows dari China cenderung menurun. BIS menyebutkan bahwa China sama sekali tidak memiliki masalah dengan cadangan devisanya.
Bank of Korea (BOK) memutuskan untuk menahan tingkat bunga acuan (repo rate 7 hari) pada level 1,5% (rekor terendah) selama 9 bulan berturut-turut. Hal ini dilakukan karena BOK melihat adanya risiko capital outflows, naiknya utang rumah tangga dan naiknya volatilitas mata uang Won. Investor asing telah membukukan net sell di pasar obligasi Korea sebesar USD152 juta dan net sell di pasar saham sebesar USD1,4 miliar year to date (sampai 9 Maret).
Bank sentral Selandia Baru (RBNZ) pada hari kamis kemarin mengikuti langkah banyak bank sentral di Negara lain yang menurunkan tingkat bunga acuan. Tingkat bunga acuan di Selandia Baru turun 25 bps ke 2,25%. RBNZ menyebutkan bahwa hal ini dilakukan untuk menaikkan harga-harga barang dan mendukung ekonomi. Inflasi di Selandia Baru tercatat sebesar 0,1% yoy jauh di bawah target RBNZ yaitu antara 1% – 3%.
ECB akan memutuskan kebijakan moneternya pada hari ini waktu Eropa, dengan ekspektasi pelaku pasar bahwa ECB akan kembali menurunkan deposit rate (yang saat ini minus 0,3%) menjadi minus 0,4% dan memperbesar QE paling tidak sebesar 10 miliar Euro menjadi 70 miliar Euro per bulan. Langkah ini diantisipasi karena ECB saat ini menghadapi tingkat inflasi zona Eropa yang sangat rendah. Tingkat inflasi zona Eropa bulan Februari tercatat minus 0,2% yoy (deflasi).
Regulator di Eropa saat ini tengah mempersiapkan aturan bahwa perbankan yang akan melakukan transaksi swap antar dealer perbankan, harus memenuhi aturan penjaminan yang dilakukan di awal transaksi (initial margin). Aturan yang akan berlaku mulai 2020 ini dimaksudkan untuk mencegah kerugian yang timbul akibat ketidakmampuan salah satu pihak dalam memenuhi kewajibannya atas transaksi swap. Ketidakmampuan salah satu pihak akan berdampak pada kemampuan pihak lain memenuhi kewajiban lainnya sehingga berpotensi berdampak sistemik. Saat ini jaminan umumnya diberikan sepanjang berjalannya waktu transaksi swap (tidak di awal transaksi), dimana pihak yang kalah posisi wajib menyediakan jaminan (collateral), yang dinilai setiap hari.
Banyak penelitian di AS saat ini memprediksi bahwa dalam waktu yang tidak lama, sebagian pekerjaan akan mulai tergantikan oleh mesin atau otomasi. Penelitian oleh Oxford University menyebutkan bahwa hampir separuh pekerjaan di AS berisiko tergantikan oleh mesin dan komputer dalam waktu 20 tahun ke depan. Pekerjaan yang akan tergantikan meliputi telemarketer, industri otomotif, petugas pajak, reparasi jam, underwriter asuransi, kargo dan teknisi. Dari semua sektor tersebut, industri otomotif adalah yang paling dekat untuk digantikan dengan komputer. Pekerjaan pengemudi di sektor pertambangan dan pertanian baik pengemudi truk dan forklift saat ini sudah dilakukan secara otomatis.
Teknologi di bidang transportasi umum dan pengiriman barang juga mulai diotomasi. Juru bicara Uber menyatakan bahwa teknologi berkendara otonom (autonomous driving technology) akan mengurangi kecelakaan secara drastis dan membuat transportasi menjadi lebih terjangkau. Google yang terus mengembangkan kendaraan tanpa pengemudi juga memiliki visi ke depan bahwa di masa mendatang pengemudi kendaraan tidak lagi dibutuhkan, karena teknologi otomasi dan komunikasi antarkendaraan akan semakin maju dan berkembang.
Harga minyak dunia ditutup naik setelah Energy Information Administration kemarin melaporkan cadangan minyak AS naik 3,9 juta barrel akhir minggu lalu. Total cadangan minyak AS naik menjadi 521,9 juta barrel, tertinggi sejak Agustus 1930. Pelaku pasar berspekulasi bahwa kenaikan ini diperkirakan akan menjadi pertimbangan bagi Negara produsen minyak untuk membatasi produksi minyak. Pada perdagangan kemarin, WTI crude Nymex untuk pengiriman April naik USD1,79 (4,9%) ke level USD38,29 per barrel. Sementara Brent crude London’s ICE naik USD1,42 (3,6%) ke level USD41,07 per barrel. Keduanya mencatat harga tertinggi tahun ini.
Yield UST naik karena investor mengantisipasi hasil pertemuan ECB. Investor sementara mengalihkan investasinya ke aset yang lebih berisiko. Yield UST 10 year naik 6 bps ke level 1,89%. Sejak awal tahun ini, yield UST 10 year telah turun 38 bps (akhir tahun lalu 2,27%). Namun demikian yield UST diperkirakan masih akan menarik karena menawarkan hasil yang positif di antara Negara maju yang sudah memberikan hasil negatif. Pelaku pasar juga masih akan menunggu hasil FOMC meeting pada tanggal 15-16 Maret mendatang untuk memperoleh gambaran tentang kekuatan ekonomi US. Yang menarik, probabilitas kenaikan Fed Fund rate sebesar 0,25% – 0,50% pada pertemuan tersebut telah meningkat dari 0% pada bulan lalu, menjadi 4% kemarin.
Pasar SUN hari Selasa 8 Maret ditutup melemah, yield SUN tenor 10 tahun naik 5 bps ke level 7,90%. Yield SUN tenor 10 tahun telah turun 84 bps sejak akhir tahun lalu yang tercatat sebesar 8,74%. IHSG ditutup turun 20,53 poin (0,42%) ke level 4.811,04. Investor asing membukukan net buy sebesar Rp44 miliar, sehingga year to date investor asing telah membukukan net buy sebesar Rp4,3 triliun. Year to date IHSG membukukan peningkatan indeks sebesar 4,7% (IHSG akhir tahun lalu sebesar 4.593,00). Sementara itu, nilai tukar Rupiah melemah Rp75 ke level Rp13.160 per Dolar AS. NDF Rupiah 1M melemah Rp176 ke level Rp13.271 per USD. Persepsi risiko naik, yang tercermin dari peningkatan CDS spread 5Y sebesar 4 bps ke level 211. Pasar keuangan Indonesia hari Rabu kemarin libur karena hari raya Nyepi 1938. (*)