Ilustrasi: Sektor keuangan Indonesia. (Foto: istimewa)
Oleh Ryan Kiryanto, Ekonom Senior & Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia
DALAM publikasi Fitch Ratings tentang “Outlook Kredit Global 2025”, disimpulkan adanya “ketidakpastian akan menguji ketahanan kredit dan stabilitas makro-ekonomi”. Jelas ini merupakan peringatan dini yang harus menjadi perhatian otoritas dan kalangan sektor keuangan (utamanya perbankan) di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Menurut publikasi tersebut, di 2025 ini sektor keuangan global akan dihadapkan pada enam kondisi faktual. Pertama, agenda kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump terkait kenaikan tarif bea masuk untuk barang-barang impor dari negara-negara mitranya (di antaranya Tiongkok, Kanada, dan Meksiko), kebijakan perpajakan, deregulasi kebijakan, dan kebijakan keimigrasian. Kebijakan “kontroversial” Trump adalah tema kebijakan utama yang harus diperhatikan dengan efek potensial terbesar pada aspek pembiayaan (perkreditan).
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More