Membangun Brand di Tengah Hoax

Para pelaku kejahatan siber didominasi oleh kelompok generasi muda. Maklum, sebagian besar pengakses internet di Indonesia memang generasi berusia 15 tahun hingga 40 tahun yang memang lebih akrab dengan dunia siber dan biasa memanfaatkan perdagangan online (e-commerce). Porsi penduduk berusia 15 tahun sampai dengan 39 tahun yang mencapai 41% dari 255 juta jiwa. Jika menyimak struktur demografi yang didominasi usia muda, internet akan menjadi dunia yang penting bagi masyarakat Indonesia.

Kegiatan bisnis berbasis aplikasi berkembang pesat dan melahirkan economic disruption yang menggerogoti bidang usaha yang selama puluhan tahun menguasai pasar. Misalnya, perusahaan di bidang transportasi seperti taksi yang digilas secara mendadak oleh tren baru dalam konsep sharing economy, seperti Uber, Grab, dan Go-Car. Begitu pula di sektor perdagangan ritel yang pelan-pelan bergeser ke e-commerce. Perdagangan online memiliki potensi untuk berkembang pesat, baik itu berskala besar maupun kecil. Setelah pada 2016 transaksi e-commerce di Indonesia mencapai US$30 miliar, tahun ini diperkirakan naik menjadi US$45 miliar dan diproyeksikan akan menjadi US$130 miliar pada empat tahun ke depan. Karena potensinya yang besar, konsep mal dalam jaringan (daring) terus dimasuki pemain baru, bahkan investor asing pun agresif menanamkan investasinya.

Menurut data Biro Riset Infobank (birI), ada beberapa faktor yang membuat investor asing berminat menanamkan investasinya di industri internet Indonesia…Penasaran ingin tahu? Simak selengkapnya di Majalah Infobank edisi Maret 2017!

Related Posts

News Update

Top News