Mata uang selalu bekerja berpasangan dan memiliki lawan. Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan. Seperti apa cara kerjanya? Jameel Ahmad.
Jakarta–Dalam dunia trading, mata uang seperti memiliki jodoh. Kita selalu membahas mata uang dalam bentuk pasangan, seperti Euro/Dollar AS (EURUSD), Dollar AS/Yen Jepang (USDJPY), atau bagi mereka yang tertarik pada kombinasi eksotis, bisa mencoba pasangan Dollar Kanada/Swiss Franc (CADCHF). Memasangkan mata uang seperti ini mungkin membingungkan untuk para trader pemula, namun ada cara yang lebih mudah dan sederhana untuk bisa memahaminya. Salah satu tips dan trik yang diberikan FXTM, adalah dengan memahami konsep pasangan kurs ini semudah menonton pertandingan olahraga.
Kompetisi itu Penting
Saat menonton pertandingan olahraga, ingat, Anda tidaklah menonton tim Anda bermain sendiri, melainkan kompetisi antara tim favorit Anda dengan tim lain yang menjadi lawannya. Kompetisi inilah yang menjadi pengukur dan pembanding untuk menilai performa tim favorit Anda yang sesungguhnya.
“Sama seperti olahraga, untuk dapat memahami valas Anda membutuhkan ‘lawan’ sebagai pembanding. Misalnya, Anda tidak dapat memahami standar nilai USD kecuali Anda tahu nilai pembandingnya. Sama saja artinya dalam pertandingan olahraga, Anda tidak dapat menyatakan tim Anda menang jika Anda tidak tahu dengan siapa mereka bermain,” ujar Jameel Ahmad, Vice President of Corporate Development at Forex Time Ltd.
Menurut Jameel, dalam bermain trading valas, Anda perlu memperkirakan apakah nilai suatu mata uang akan naik atau turun terhadap yang lainnya, sama seperti berspekulasi menebak tim A akan menang atau kalah ketika menghadapi tim B. Untuk mengetahui pasangan mata uang mana yang akan ‘menang’ dalam kompetisi nilai mata uang ini, Anda harus mengambil beberapa variabel untuk menjadi bahan pertimbangan.
Bagaimana sejarah pertandingan di antara kedua tim? Apakah menang karena memiliki deretan pemain yang handal atau kalah karena pemain kunci tengah dicadangkan? Begitu juga dalam valas, Anda harus menonton ‘pertandingan’ antara kedua mata uang yang Anda minati untuk memahami masing-masing mata uang, dan membandingkan satu sama lain.
Menyusun Strategi Pertandingan
Setiap tim memiliki kekurangan dan juga kelemahan. Satu tim memiliki pertahanan yang sangat kuat, sementara tim lain memiliki pemain penyerang terbaik. Ingat, sebuah tim tidak hanya memainkan pertandingan tertentu berdasarkan komposisi pemainnya, tapi juga pada komposisi lawannya. Sebelum pertandingan, pelatih akan mencoba untuk menganalisis tim lawan mulai dari kelemahan, kelebihan, dan tantangannya, sebagai dasar merancang strategi untuk memenangkan pertandingan.
Mata uang pun bekerja dengan cara yang sama, tapi sebagai pelatih dan pemain, trader memiliki Bank Sentral dan kebijakan moneter. Meski bank sentral biasanya menyukai instrumen tertentu untuk menangani masalah-masalah keuangan yang spesifik, pembuat kebijakan dapat menyesuaikan rencana kebijakan mereka agar dapat menghadapi tantangan baru dengan cara yang efektif.
Ketika berhadapan dengan krisis perbankan, Bank Sentral Eropa (ECB) tidak menggunakan kebijakan Quantitavie Easing (QE) – taktik yang begitu disukai oleh Federal Reserve AS. Dalam menangani krisis ekonomi ini, bagaimanapun, ECB mengubah strategi dan memperkenalkan program QE yang mirip dengan strategi yang membantu AS keluar dari krisis keuangan besar terakhir kemarin.
Peka Saat ‘Bermain’
Sebanyak apapun teknik yang kita pahami dari olahraga, sentimen dan psikologis pun memainkan peran besar dalam menentukan kemenangan dan kerugian. Jika pemain memasuki lapangan dengan kondisi psikologis yang tidak tepat, terlalu percaya diri atau malah rendah diri karena sejarah kekalahan sebelumnya maka kesempatan untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka secara drastis akan berkurang.
Sentimen memainkan peran besar dalam trading valas. Jika trader merasa sangat yakin tentang bagaimana sebuah mata uang akan menunjukkan performanya, baik secara positif atau negatif, mereka dapat overbuy ataupun oversell berdasarkan sentimen saja. Dengan demikian, sentimen pasar bisa mengubah perkiraan nilai pasangan mata uang.
Sebagai contoh, depresiasi dollar AS terhadap Euro di paruh kedua April 2015 memberikan contoh bagaimana sentimen mempengaruhi nilai pasangan mata uang. Meskipun zona Euro tidak mampu untuk menemukan solusi untuk situasi Yunani sebelum batas waktu pada bulan April, ekspektasi pernyataan FOMC pada akhir bulan mendorong nilai dollar lebih rendah, dan nilai Euro lebih tinggi dari data dan angka tentang ‘kesehatan’ masing-masing ekonomi.
Tentu saja, trading valas bukanlah permainan olahraga, tapi merupakan peluang investasi di mana trader perlu berhati-hati mempertimbangkan risiko sebelum terlibat di dalamnya. Bagaimanapun, kita dapat menggunakan perumpamaan saat menganalisis tim olahraga dan pertandingan olahraga untuk pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pasangan mata uang bekerja dan berhubungan satu sama lain dengan cara yang sudah akrab dengan keseharian kita.
Penulis adalah praktisi pasar modal, dan Vice President of Corporate Development at Forex Time Ltd
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
View Comments
Belum sepenuhnya mengerti ttg memprediksi pasangan mata uang utk trading forex.