Jakarta – PT Bank QNB Indonesia Tbk (“Bank”) mencatatkan pertumbuhan laba sebesar Rp65,51 miliar di kuartal III-2023. Angka ini melonjak 119 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Haryanto Suganda, Presiden Direktur PT Bank QNB Indonesia Tbk menjelaskan ada beberapa faktor mendorong pertumbuhan laba Bank QNB Indonesia. Salah satunya adalah Bank memiliki peluang untuk melakukan optimasi posisi keuangan sehingga margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) turut mengalami peningkatan.
Baca juga: Terbang 27,4 Persen, Laba Bank Mandiri Tembus Rp39,1 Triliun di Kuartal III-2023
NIM tumbuh sebesar 64 basis poin (bps) secara tahunan (yoy) menjadi 3,79 persen pada kuartal III-2023. Selain itu, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) naik 18 persen menjadi Rp401,45 miliar dari Rp341,54 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Ini mempertegas keberhasilan upaya Bank dalam menerapkan sejumlah strategi dan langkah untuk memperkuat kondisi fundamental Bank,” ujar Haryanto dalam keterangan resminya, 30 Oktober 2023.
Dari sisi kredit, perseroan berhasil menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebesar 0,95 persen. Angka ini berada di bawah rasio NPL industri perbankan sebesar 4,95 persen per Juli 2023.
Dengan membaiknya rasio NPL, Bank berhasil menekan beban pencadangan kerugian kredit atau CKPN. Hal ini menyebabkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami penurunan sebesar 4625 bps menjadi 93,09 persen pada kuartal ini dari 139,34 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Ke depannya, kami akan terus mengoptimalkan penyaluran kredit secara hati-hati dan selektif serta tetap berupaya mengendalikan rasio NPL dan CKPN untuk memitigasi potensi kerugian akibat kredit bermasalah,” jelasnya.
Sejalan dengan peningkatan laba, Bank QNB Indonesia mencatatkan pertumbuhan return on asset (ROA) sebesar 0,58% dan return on equity (ROE) sebesar 2,09 persen. ROA dan ROE Bank masing-masing tumbuh 338 bps dan 1620 bps dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain, Bank QNB Indonesia juga berhasil menjaga likuiditas tetap sehat. Hal ini salah satunya tercermin dari rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 502,01 persen pada kuartal III-2023 dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 199,46 persen pada periode yang sama. Kedua rasio ini berada di atas ketentuan minimum regulator saat ini sebesar 100 persen.
Baca juga: Dapat Restu, Bank QNB Segera Rights Issue 14,72 Miliar Saham
Pada tahun ini, Bank QNB Indonesia juga telah menyelesaikan aksi korporasi right issue yang ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan Bank.
Melalui modal kerja yang lebih besar, Bank QNB Indonesia akan memiliki pendanaan yang cukup untuk menjalankan strategi dan mengembangkan bisnisnya di masa depan.
Penguatan struktur permodalan bank turut menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank berada di level yang sehat, yaitu 58,40 persen per September 2023. (*)