Jakarta – PT Sun Life Financial Indonesia mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023. Perseroan berhasil membukukan laba setelah pajak Rp159,09 miliar, atau meroket 59,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp99,55 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan 21 Mei 2024, raihan laba Sun Life yang dipimpin Elin Waty sebagai presiden direktur ini ditopang oleh penurunan beban klaim dan manfaat. Hingga Desember 2023, beban klaim dan manfaat tercatat Rp3,19 triliun, turun 8,86 persen dari tahun sebelumnya Rp3,50 triliun.
Baca juga: Fokus Transformasi, Laba Bersih PertaLife Insurance Naik 32,61 Persen Jadi Segini
Jika dirinci, komponen klaim penebusan unit Sun Life mengalami penurunan 7,14 persen menjadi Rp3,19 triliun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,44 triliun.
Kemudian, dari sisi klaim dan manfaat dibayar tercatat sebesar Rp525,91 miliar, atau turun 13,85 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp610,47 miliar.
Namun, untuk pendapatan premi neto mengalami kontraksi. Hingga Desember 2023, Sun Life membukukan pendapatan permi neto perseroan Rp3,49 triliun. Raihan ini turun 17,37 persen, ketimbang tahun sebelumnya Rp4,22 triliun.
Baca juga: Adu Jumbo Dividen Emiten Asuransi, Perusahaan Ini Jawaranya
Pun demikian dengan total aset perseroan yang mengalami kontraksi tipis 1,95 persen menjadi Rp20,52 trilun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp20,93 triliun.
Sementara, indikator kesehatan keuangan Sun Life masih terjaga baik. Rasio pencapaian solvabilitas pada 2023 berada di level 493 persen. Ini jauh di atas ketentuan regulator yang minimal sebesar 120 persen. (*)
