Melawan Pembobolan Bank
Page 3

Melawan Pembobolan Bank

Dengan bahasa lebih lugas, OJK hendaknya makin profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama ini. Secara umum, OJK melakukan tugas pengawasan dari aspek mikroprudensial. Sebaliknya, BI melakukan tugas pengawasan dari aspek makroprudensial. Pembagian tugas seperti itu sudah disepakati bersama ketika fungsi pengawasan BI dialihkan ke OJK pada awal Januari 2014.

Ketiga, pertanyaan lanjutannya adalah mengapa masih terjadi kasus seperti itu. Setiap kasus perbankan dapat dikatakan hampir selalu melibatkan orang dalam bank itu sendiri. Katakanlah, kasus deposito palsu. Apa yang dipalsukan? Terdapat beberapa kemungkinan, yakni lembar bilyet deposito, nomor seri deposito, atau tanda tangan pejabat yang palsu. Semuanya bisa terjadi.

Kemungkinan pemalsuan itu akan lebih tinggi ketika sang deposan (pemilik deposito) itu tidak pernah datang sendiri ke bank. Dengan kalimat lebih lugas, deposan hanya menerima deposito ketika sudah jadi. Padahal, kita sebagai deposan sudah sepatutnya melakukan pengecekan langsung kepada petugas bank tempat deposito itu diterbitkan. Kesempatan emas inilah yang dimainkan oleh pihak luar untuk main mata dengan orang dalam bank demi memperoleh keuntungan finansial.

Keempat, secara kasatmata, sesungguhnya pemalsuan deposito itu modus lama, tapi terus bermunculan lantaran ada orang dalam yang ikut bersekongkol. Kedua kasus itu merupakan risiko operasional.

Apa itu risiko operasional? Michel Crouhy, Dan Galai & Robert Mark (2000) mengatakan, risiko operasional meliputi dua komponen risiko. Satu, risiko kegagalan operasional, meliputi risiko yang bersumber dari sumber daya manusia (SDM), proses, dan teknologi. Dua, risiko strategi operasional, yang berasal dari beberapa faktor, antara lain politik, pajak, regulasi, pemerintah, masyarakat, dan kompetisi.

Dengan bahasa manajemen risiko, kedua kasus tersebut bersumber dari SDM, yakni orang dalam bank yang bekerja sama dengan pihak luar. Jenis risiko yang satu ini cukup sulit dicegah seratus persen. Sarinya, kasus itu bukan berasal dari risiko proses dan teknologi. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Related Posts

News Update

Top News