Jakarta – Perusahaan induk media sosial milik presiden Donald Trump, Truth Social, dilaporkan menderita kerugian sebesar USD400,9 juta atau setara Rp6,41 triliun di 2024. Pendapatan tahunan tersebut turun sebesar 12 persen menjadi USD3,6 juta atau setara Rp58,3 miliar.
Dinukil CNBC, Trump Media & Technology Group menyebutkan bahwa penurunan pendapatan tersebut disebabkan oleh perjanjian bagi hasil dengan mitra periklanan.
Diketahui, setelah Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada November 2024, harga saham Trump Media sempat meroket hingga dua kali lipat dibanding 2024.
Baca juga : Donald Trump Ungkap Rencana Relokasi Gaza, Kini Sasar Mesir dan Yordania
Namun, setelah perusahaan mengumumkan laporan kinerja keuangannya, saham Trump Media anjlok 11 persen. Saat ini, kapitalisasi pasar perusahaan mencapai USD 6,59 miliar atau sekitar Rp 106,7 triliun.
Adapun manajemen Trump Media menyalahkan mantan Presiden AS Joe Biden atas kerugian besar yang diderita perusahaan. Mereka menyebut bahwa perusahaan harus mengeluarkan biaya besar untuk pengacara guna menghadapi otoritas bursa di bawah pemerintahan Biden.
Baca juga : Donald Trump Rombak Inpres era Biden, Tegaskan Ambisi AS jadi Pusat AI dan Kripto
Sementara itu, Trump Media juga tidak melaporkan jumlah pengguna atau rata-rata pendapatan per pengguna dalam laporan kinerjanya. Perusahaan beralasan bahwa publikasi angka tersebut dapat menggeser fokus utama mereka dalam mengembangkan dan menumbuhkan bisnis.
Donald Trump sendiri merupakan pemilik mayoritas saham di Trump Media, dengan kepemilikan sekitar 52 persen hak suara di dewan direksi perusahaan. Melalui akun Truth Social miliknya, Trump mengklaim memiliki 8,9 juta followers. (*)
Editor: Yulian Saputra