Mayoritas Penyintas Covid-19 Alami Tekanan Psikologis

Mayoritas Penyintas Covid-19 Alami Tekanan Psikologis

Jakarta – Covid-19 tidak hanya berdampak pada fisik, namun juga berdampak pada psikologis. Dr. Dra. Endang Mariani, Koordinator Program Psikologi Sub Bidang Medis, Bidang Koordinasi Relawan STPC-19 menyebut, mayoritas penyintas Covid-19 mengalami tekanan psikologis pasca sembuh dari Covid-19.

“Satgas Bidang Koordinasi Relawan melakukan penelitian kualitatif dan hasilnya dari 125 subyek penyintas Covid-19 hampir 100% penyintas mengalami self-stigmatization. Jadi, penyintas tersebut menstigma diri sendiri dan akhirnya berdampak pada tekanan psikologis,” ujar Endang dalam diskusi virtual melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, 17 Februari 2021.

Endang mengungkapkan dampak paling jelas dari tekanan psikologis tersebut adalah terjadinya penurunan produktivitas. Selain itu, terdapat pula disfungsi psikologis dan perubahan perilaku pada penyintas Covid-19. Ia menilai, terjadinya perubahan-perubahan pada psikologis ini nantinya bisa berdampak pada kemampuan untuk bersosialisasi.

Kemudian, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rata-rata penyintas yang mengalami tekanan psikologis berada pada umur 18 – 22 tahun dan 23-30 tahun. Endang menyebut mayoritas dari penyintas masih berada pada usia produktif. Untuk itu, perlu adanya pendampingan psikologis agar penyintas tidak merasa tertekan

“Hal ini harus menjadi perhatian karena pada masa itu beberapa dari mereka mengalami quarter life crisis. Jadi, memang betul-betul terbuka dan ada pendampingan dari awal,” jelasnya. (*) Evan Yulian Philaret

Related Posts

News Update

Top News