Maybank Syariah Siapkan Rp230 Miliar Untuk Biayai UMKM

Maybank Syariah Siapkan Rp230 Miliar Untuk Biayai UMKM

Dalam menyalurkan pembiayaan ke segmen UMKM, Maybank Syariah menggunakan jurus pembiayaan secara executing. Paulus Yoga

Jakarta–PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) mengalokasikan Rp230 miliar untuk pembiayaan dengan pola executing dalam menyasar segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“UKM (pembiayaan UMKM) baru buka warung,” ucap CEO & Presiden Direktur Maybank Syariah, Norfadelizan Abdul Rahman di Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2015.

Pembiayaan dengan pola executing ini dilakukan perseroan untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yang menetapkan minimal pembiayaan UMKM 20% dari outstanding kredit pada 2018. Adapun mulai tahun ini porsi pembiayaan UMKM ditetapkan paling sedikit 5%.

Untuk itu Maybank Syariah menyalurkan Rp9 miliar kepada PT BPRS HIK Cibitung. Selain menyasar BPRS, pembiayaan dengan pola executing yang dilakukan perseroan juga menyasar BMT dan Koperasi Syariah. “Penetrasi market masuk ke organisasi,” sambung Business Banking Dept. Head Maybank Syariah, Fadillah Amri.

Ia menjelaskan, BPRS HIK Cibitung menjadi BPRS kedua yang menerima pembiayaan executing dari Maybank Syariah. Menurutnya, tahun ini perseroan mengincar sekitar 30 mitra baik BPRS, Koperasi Syariah dan BMT.

“Target kan 5% dari outstanding (pembiayaan) kita itu sekitar Rp100 miliar tahun ini. Tapi kita target bisa Rp230 miliar,” tuturnya.

Sementara kriteria BPRS yang bakal dilirik Maybank Syariah adalah BPRS yang sudah berjalan minimal 5 tahun, dengan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) di bawah 5% dan memiliki kinerja bisnis yang ciamik dengan perolehan profit yang baik.

“Besaran aset tidak terlalu lihat, sepanjang oke bisnis dapat profit kita bisa berikan pembiayaan maksimal sampai Rp25 miliar,” kata Fadillah.

BPRS HIK Cibitung sendiri diklaim Direktur Utamanya, yakni Heriyakto S. Hartomo, memiliki aset Rp108 miliar dengan NPF di level 2,7% dan laba bersih sekitar Rp3 miliar.

“Tahun ini aset target Rp135 miliar, pembiayaan Rp117 miliar dan laba Rp4,8 miliar. Laba tahun lalu Rp4,5 miliar,” ucapnya. (*)

@bangbulus

Related Posts

News Update

Top News