Jakarta – PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mengaku memasang target yang konservatif dalam pertumbuhan labanya pada tahun 2020 mendatantang seiring masih berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria saat menghadiri paparan kinerja Maybank Indonesia kuartal III-2019. Meski begitu pihaknya masih tetap optimis angka perolehan labanya masih dapat tetap tumbuh.
“Kalapun terkait proyeksi kinerja profit atau laba tahun depan tentunya kami tidak berharap hambatan yang besar tapi dari provisi tentunya kondisi ekonomi masih menantang dan tantangan ini tentunya akan berdampak pada pertumbuhan aset sehingga perolehan income akan tetap menantang,” kata Taswin di Jakarta, Rabu 18 Desember 2019.
Menurutnya, perebutan dana masih menjadi tantangan bagi Maybank Indonesia. Dengan begitu pihaknya mengaku hanya memasang target pertumbuhan aset single digit pada tahun 2020 mendatang. “Pertumbuhan aset saya pikir belum bisa disuport oleh pertumbuhan ekonomi tapi kita lihat perkembangannya 2020,” tambah Taswin.
Sebagai informasi, Maybank Indonesia hingga kuartal III-2019 mencatatkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) tercatat sebesar Rp1,1 triliun atau turun tipis bila dibandingkan Rp1,5 triliun per 30 September 2018.
Tak hanya itu, Maybank Indonesia juga mencatat pertumbuhan pendapatan non bunga sebesar 23,2% menjadi Rp1,9 triliun pada September 2019 dibandingkan Rp1,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu, didukung fee Global Market, pengembalian pajak, administrasi kredit, pemulihan kredit, dan bancassurance serta jasa layanan lain yang disediakan Bank. (*)
Editor: Rezkiana Np