Analisis

Mayapada Rilis Obligasi Rp750 Miliar Berkupon 10,5-10,75%

Jakarta–PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) mengumumkan Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Berkelanjutan Bank Mayapada Tahap l Tahun 2017 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp750 miliar.

Direktur Utama Bank Mayapada, Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, penawaran obligasi ini merupakan tahapan pertama dari Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Berkelanjutan l Bank Mayapada Tahun 2017. “Dan kita target dana yang dihimpun sebesar Rp.1,5 triliun,” Jelas Hariyono di Mayapada Tower, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2017.

Obligasi Subordinasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan berjangka waktu 7 tahun terhitung sejak tanggal emisi dan dengan besaran kupon kisaran 10,5-10,75 persen. Hariyono menambahkan, obligasi Subordinasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok, dengan bunga.

Selain itu, obligasi Subordinasi ini dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) terhitung sejak Tanggal Emisi dan bunga terakhir dibayarkan tanggal jatuh tempo Obligasi Subordinasi dan dilunasi. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Page: 1 2

Suheriadi

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

3 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

3 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

5 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

6 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

6 hours ago