Ekonomi dan Bisnis

Masuk Tahun Politik, BI Minta Swasta Gencar Ekspansi

Jakarta – Memasuki tahun politik di 2018 dan 2019 mendatang, Bank Indonesia (BI) mengingatkan dunia usaha swasta untuk lebih gencar berekspansi bisnis dan tidak terlalu mengkhawatirkan dinamika dari tahun politik pada tahun depan.

“Sektor swasta apa yang ada di rencana misalnya untuk ekspansi 2018, laksanakan. Kalau pemilu setiap lima tahun sekali ada kok. Tidak ada yang baru,” ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.

Saat ini, kata dia, konsolidasi internal di industri perbankan nasional juga sudah rampung. Sehingga perbanan sudah siap menyalurkan pembiayaan yang dapat dimanfaatkan oleh sektor swasta. Dunia usaha swasta saat ini seharusnya lebih percaya diri untuk berinvestasi dan juga menjalankan ekspansi sesuai rencana bisnis.

Sementara itu, BI sendiri telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 5,1-5,5 persen (year-on-year/yoy) di tahun depan. Sedangkan untuk penyaluran kredit perbankan di tahun depan, dirinya juga memperkirakan akan terjadi pertumbuhan sebesar 10-12 persen (yoy).

Menurutnya, indikator makro ekonomi Indonesia terus menunjukkan perbaikkan hingga paruh ketiga tahun ini. Indikatornya, inflasi tahunan yang masih terjaga di 3,7 persen (yoy) dan laju pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 yang diperkirakan lebih baik dibanding kuartal II 2017 yang sebesar 5,01 persen (yoy).

Mirza memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2017 akan berada di 5,1-5,2 persen. Hal ini didorong oleh percepatan belanja pemerintah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP 2017), kemudian konsumsi rumah tangga, pemulihan ekspor dan juga investasi yang mulai membaik.

“Pengeluaran pemerintah akan lebih besar kuartal III, namun memang APBN itu 10-12 persen dari PDB. Sumber lainnya adalah konnsumsi rumah tangga, eskpor dan investasi,” tutup Mirza. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

5 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

6 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago