Jakarta – PT MD Pictures Tbk resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menjadi emiten ke 31 yang melaksanakan initial public offering (IPO) di 2018.
Emien dengan ticker saham FILM langsung terkena auto reject atas karena meroket 49,52% atau 104 poin ke level Rp 314.
Direktur Utama MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan, hari ini adalah hari yang bersejarah tidak hanya bagi MD Pictures, tapi juga bagi industri film Indonesia.
“Ini adalah tanggung jawab yang besar karena sudah naik level. Dengan naik level ini kami harus lebih transparan dan terbuka,” kata Manoj di Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018.
Menurutnya, melalui IPO ini perseroan mempunyai kesempatan yang lebih luas lagi untuk mengembangkan bisnis perseroan, karena investor bisa mulai melirik industri film.
“Dunia film selalu diremehkan tapi dunia film adalah senjata ampuh untuk mempengaruhi mindset kita. Film adalah inspiring nation bukan hanya tentang bisnis yang valuable tapi juga harus inspiring people,” ucapnya.
Baca juga: Hingga Juli 2018, 16 Perusahaan Telah Antri Untuk IPO
Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 1.307.770.000 saham biasa yang mewakili 13,75% dari modal saham setelah IPO. Selain menerbitkan saham baru, perseroan juga melaksanakan obligasi wajib konversi atawa mandatory convertible bond (MCB) sebanyak 119.047.000 saham.
Melalui IPO ini perusahaan dengan kode saham FILM itu mampu mengantongi dana hingga Rp274,63 miliar. Adapun harga pelaksanaan IPO dipatok sebesar Rp210.
Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari penawaran umum untuk pengembangan bisnis film, kontrak esklusif (lock up) dengan artis dan sutradara, pengembangan HAKI, dan pengembangan film animasi.
Perseroan sendiri menunjuk PT NH Korindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Dari sisi kinerja keuangan, MD Pictures membukukan penjualan bersih Perseroan per 20 Februari 2018 adalah sebesar Rp89,56 miliar, angka ini naik sebesar Rp56,83 miliar atau sebesar 173,65% bila dibandingkan dengan penjualan bersih Perseroan pada 28 Februari 2017.
Kenaikan ini disebabkan adanya penjualan film dalam bentuk digital sebesar Rp35,31 miliar dan kenaikan penjualan film melalui layar lebar yang didorong oleh film Ayat Ayat Cinta 2. Per 28 Februari 2018 tercatat total aset perseroan mencapai Rp1,069 triliun. (*)