Jakarta – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah telah resmi menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) usai melepas sebanyak-banyaknya 770,37 juta saham di harga Rp975 per saham.
Berdasarkan pantauan pasar, saat tercatat, saham BTPN Syariah langsung naik 23,08 persen atau setara Rp225 per saham ke posisi Rp1.200 per saham, dari harga penawaran Rp975 per saham. Siang ini, pukul 10:00 saham BTPS telah menyentuh level tertinggi di harga Rp1.460 atau naik 49,74%.
Direktur Utama BTPN Syariah, Ratih Rachmawati mengatakan, setelah resmi IPO, perusahaan bisa lebih matang dan lebih terbuka. Perjalanan IPO, merupakan kesuksesan dari banyak pihak.
“Terima kasih kepada BEI dan lembaga terkait sudah bantukami. Mudah-mudahan kita siap menjadi perusahaan yang lebih terbuka,” kata Ratih di BEI, Selasa, 8 Mei 2018.
Ditempat yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat menambahkan, dengan menjadi perusahaan terbuka, itu bisa diartikan bisa menjadi pilihan yang lebih banyak lagi untuk investor yang ada di pasar modal Indonesia.
“Ini langkah yang baik, karena dari perusahaan tertutup jadi perusahaan terbuka. Kami ucapkan bagi seluruh pihak yang telah mendukung (BTPN Syariah) terdaftar di bursa,” jelas Samsul.
Dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 770,37 juta saham di harga Rp975 per saham. Maka BTPS akan meraup dana segar lebih dari Rp751,11 miliar dari hasil IPO.
Rencananya, dana segar dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, perseroan akan gunakan seluruhnya untuk peningkatan volume pembiayaan terhadap segmen prasejahtera produktif yang selama ini menjadi fokus bisnis perseroan.
Sebelum IPO, saham BTPS dimiliki oleh BTPN sebesar 70 persen dan sisanya 30 persen dimiliki oleh PT Triputra Persada Rahmat. (*)