Jakarta – PT Trinitan Metals dan Minerals Tbk (PURE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Saat diperdagangkan, saham PURE pun langsung melonjak ke level Rp450 atau menguat 50 persen dari harga penawaran Rp300 per saham.
Adapun frekuensi transaksi emiten ke -40 di 2019 ini tercatat sebanyak enam kali dengan volume transaksi sebanyak 5.101 lot, sehingga nilai transaksi PURE di awal perdagangan perdana tercatat sebesar Rp229,55 juta.
Menurut Direktur Utama PURE, Richard Tandiono, perusahaan pengolah logam dan bahan mineral (smelter) yang dipimpinnya ini melepas 333.333.500 lembar saham ke publik atau setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
“Dalam masa penawaran umum, saham PURE diminati oleh publik, terbukti saham PURE mengalami oversubscribed sebanyak 324 kali dari pooling,” kata Richard di Gedung BEI Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019.
Secara bersamaan, ujar Richardo, perseroan dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek memutuskan untuk menerbitkan 333.333.500 Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 33,33 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan waran ini senilai Rp360 per saham.
Di tempat yang sama, Direktur PURE, Widodo Sucipto menyebutkan bahwa sebesar 76,28 persen dari dana haail IPO yang mencapai Rp100 miliar akan digunakan untuk belanja modal, yaitu pembelian mesin dan peralatan. Sedangkan, sebesar 23,72 persen untuk modal kerja perseroan.
“Kami optimistis dengan ditawarkannya saham perseroan kepada publik, maka dapat membuka peluang pengembangan usaha menjadi lebih besar dan kami berkesempatan untuk mengakses alternatif pendanaan lain,” ujar Widodo. (*)