Masuk BUKU 3, Bank Mayapada Terus Perkuat Modal

Masuk BUKU 3, Bank Mayapada Terus Perkuat Modal

Jakarta – PT Bank Mayapada Internasional, Tbk, dinyatakan tercatat di dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Bank yang termasuk di dalam Kelompok BUKU 3 yang memiliki kecukupan Modal Inti sebesar Rp5 triliun sampai dengan kurang dari Rp30 triliun.

Sekretaris Perusahaan Jennifer Ann mengatakan, masuknya Bank Mayapada ke dalam Kelompok BUKU 3 ini berdasarkan surat OJK tertanggal 2 Juni 2017. Menurutnya, naik kelasnya Bank Mayapada merupakan wujud dari komitmen Pemegang Saham untuk terus memperkuat struktur permodalan melalui aksi korporasi.

Adapun aksi korporasi yang dilakukan antara lain melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang telah mencapai kesembilan kalinya sampai dengan tahun 2016 dan Penawaran Umum Obligasi Subordinasi sebanyak empat kali.

Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disampaikan ke OJK, Bank Mayapada sedang mempersiapkan pelaksanaan PUT (Penawaran Umum Terbatas) kesepuluh dengan target perolehan dana Rp1 triliun dan penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan 1 selama dua tahun sebesar masing-masing Rp750 miliar per tahun pada tahun ini dengan menggunakan laporan keuangan audited buku Maret 2017.

“Kedua aksi korporasi tersebut saat ini sedang dalam proses, dengan tujuan memperkuat struktur permodalan Bank dalam menunjang ekspansi usaha dan kebutuhan capex untuk penguatan infrastruktur teknologi informas,” ujar dia dalam keterangan yang diterima Infobank, di Jakarta, Jumat, 9 Juni 2017.

Kinerja Bank Mayapada hingga Kuartal I 2017, mencatatkan total aset sebesar Rp66,84 triliun dengan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp57,74 triliun dengan penyaluran kredit sebesar Rp49,12 triliun atau tumbuh sebesar masing-masing 28,36 persen, 26,40 persen dan 33,76 persen dibandingkan dengan tahun buku unaudited Maret 2016.

Sedangkan dari sisi rasio kecukupan modal (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban Operasional (BOPO) dan kredit bermasalah (NPL) net, tercatat masing-masing sebesar 13,7 persen, 85,07 persen, 78,80 persen, dan 0,96%.

Untuk pelayanan yang lebih komperehensif, Bank Mayapada mempersiapkan dan meluncurkan aneka produk dan layanan berbasis teknologi informasi/e-channel, antara lain m-banking, internet banking, dan e-money. Layanan kartu kredit juga sedang dalam proses. Perseroan juga terus berinvestasi untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan meningkatkan kualitas pelayanan para frontliners serta personil bisnis di lapangan.

“Semua upaya diarahkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan, terutama kepada para nasabah yang telah mengantarkan Bank Mayapada ke kinerja saat ini dan ke depan,” ucapnya. (*)

Related Posts

News Update

Top News