Jakarta–PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank Ina) berupaya meningkatkan layanan untuk bisa bersaing dengan bank-bank skala menengah besar yang menghuni kelompom Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 dan 4. Salah satu yang coba didorong perseroan adalah layanan digital banking.
“2017, Bank Ina jadi BUKU 2 pada tanggal 27 April. Kita mulai masuk digital banking. Tidak bisa tidak. Dengan BUKU 2 bisa selenggarakan layanan-layanan berbasis inet,” tukas Direktur Utama Bank Ina, Edy Kuntardjo di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 29 Mei 2017.
Menurutnya, perseroan sedang melakukan perubahan core banking untuk mendukung layanan digital banking. Selain itu, Bank Ina juga menyasar pembukaan cabang di kawasan timur Indonesia agar bisa ikut menjalankan Program Laku Pandai.
Sementara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Ina diputuskan untuk tidak membagi dividen, dengan alokasi laba bersih ditujukan untuk penguatan permodalan. “Ini sangat relevan kita menuju BUKU 2. Keuntungan 2016 sepenuhnya untuk penambahan modal. Kita sudah tambah modal kembali lewat rights issue 2, sekarang modal inti Rp1,15 triliun. Itu masih batas bawah, kami ada rancangan untuk membesarkan bank ada aksi korporasi lanjutan untuk menambah permodalan,” tutur Edy. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Kredit Bank Mandiri naik 13,1% menjadi Rp1.452 triliun. DPK tumbuh 15,9% dengan aset… Read More
Poin Penting STRK agresif ekspansi ke pasar ekspor di tengah lesunya pasar domestik. Capex Rp10… Read More
Poin Penting IHSG melemah 0,83% pada pekan 22–24 Desember 2025 ke level 8.537,91, seiring turunnya… Read More
Poin Penting IHSG melemah 0,83% pada pekan 22–24 Desember 2025 dan ditutup di level 8.537,91.… Read More
Poin Penting STRK menggandeng Coco Bali Pte Ltd untuk memperkuat ekspansi global melalui peluncuran tiga… Read More
Poin Penting UMP 2026 telah ditetapkan di 38 provinsi berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 2025,… Read More