Teknologi

Masa Depan Data Center Cerah, saatnya SDM Lokal Unjuk Gigi

Jakarta – Industri data center di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan pesat. Seiring dengan era digitalisasi, semakin banyak pihak yang ingin menyimpan data mereka secara lebih efisien dan aman.

Kebutuhan akan data center ini tentunya mengerek permintaan terhadap sumber daya manusia (SDM) yang dapat membantu operasional data center tersebut.

Co-Founder dan Chair of The Governing Board Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia, Dirgayuza Setiawan, menyampaikan bahwa SDM memiliki peran yang sangat vital dalam industri data center. Mereka berperan penting dalam membangun data center yang efisien, harga terjangkau, dan tidak mengonsumsi banyak energi listrik.

“Itu perlu didesain dengan baik. Kalau kita lihat di Johor Bahru itu ada beberapa jenis data center, tapi intinya bagi pengelola data center adalah mengelola panas yang di-generate dari sistem data center itu,” ujarnya pada acara IDE Katadata 2025 di Jakarta, Selasa, 18 Februari 2025.

Baca juga: Industri Data Center RI Kalah dari Negara Tetangga, Ini Penyebabnya

Dirgayuza menekankan pentingnya peran arsitek dan kontraktor yang memahami bagaimana mendesain bangunan data center.

Selain itu, ia memprediksi bahwa pertumbuhan pangsa pasar industri data center di Indonesia akan meningkat 35 persen setiap tahunnya selama lima tahun ke depan, yang tentu sangat menjanjikan bagi para kontraktor lokal.

Kebutuhan SDM Terampil untuk Menangani Data Center

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa untuk jangka pendek dan menengah, kebutuhan akan arsitek dan kontraktor yang memahami struktur bangunan data center adalah langkah yang paling logis untuk meningkatkan pemberdayaan SDM di Indonesia. Mengingat masih minimnya kemampuan SDM lokal untuk merancang perangkat-perangkat data center.

Baca juga: Aplikasi Byond by BSI Eror, BSI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

“Kenapa bicara untuk kontraktor, karena faktanya, untuk peralatan dan mesin yang ada dalam data center itu kita hampir 100 persen impor. Belum ada buatan dalam negeri,” sebutnya.

Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan TKDN

Karena rendahnya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada instrumen data center secara keseluruhan, diperlukan kebijakan insentif pajak impor atau import tax allowance dari pemerintah Indonesia untuk mengakomodir masuknya perangkat mesin data center dari luar negeri.

“TKDN sebuah data center di Indonesia itu sebenarnya rendah, tapi paling besar komponennya adalah dari sisi konstruksi (bangunan), dan itu kita bisa kerjakan memakai arsitek lokal,” lanjut Dirga.

Baca juga: Jadi Target Hacker Bjorka, BCA Pastikan Data Nasabah Aman

Data Center yang Efisien Tanpa Banyak Tenaga Kerja

Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa data center yang efisien operasionalnya adalah yang tidak mempekerjakan terlalu banyak tenaga manusia.

Pasalnya, hampir semua operasi data center dapat dilakukan secara otomatis.

Dalam satu gigawatt data center, hanya dibutuhkan sekitar 10 orang untuk mengelolanya.

Pentingnya Pendidikan dan Pengembangan Talenta Indonesia

Namun demikian, SDM yang diberdayakan untuk mengelola data center tetap harus memiliki keterampilan yang mumpuni.

Dirga menceritakan bagaimana data center di Johor Bahru, Malaysia, kebanyakan dioperasikan oleh eksekutif kunci dan manajer dari Singapura.

“Itu ada kelangkaan pada talenta-talenta paling top untuk mengelola data center. Kita memang perlu sebanyak mungkin mengirimkan anak-anak kita untuk kuliah dan bekerja di perusahaan data center besar,” tegas Dirga.

Baca juga: Era Digitalisasi, Perusahaan Diimbau Pahami Manajemen Risiko Keamanan Data

Peluang bagi Talenta Indonesia untuk Mendominasi Posisi Eksekutif Global

Mengirimkan putra-putri Indonesia untuk belajar dan bekerja di perusahaan data center besar juga merupakan sarana untuk mempromosikan anak-anak Indonesia agar menempati posisi eksekutif di perusahaan-perusahaan tersebut.

“Bagaimana kita bisa memiliki banyak talenta Indonesia masuk ke jajaran eksekutif di perusahaan teknologi global, sehingga mereka bisa membuat keputusan dimana data center diletakkan dan dari mana mereka mendapatkan jasa-jasa terkait data center,” tutup Dirga. (*) Steven Widjaja

Yulian Saputra

Recent Posts

BI Waspadai Dampak Tarif AS, Fokus Jaga Stabilitas Rupiah

Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan terus memonitor perkembangan pasar global dan domestik pasca Presiden… Read More

9 hours ago

Komisi XI Wanti-Wanti Pemerintah Tak Gegabah Tanggapi Tarif Dagang 32 Persen AS

Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi… Read More

15 hours ago

DPR Desak Pemerintah Dorong Reformasi WTO usai Tarif AS Naik 32 Persen

Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk mendorong Organisasi… Read More

15 hours ago

DPR: Indonesia Jangan Jadi Sasaran Barang Buangan Akibat Kebijakan Trump

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan daftar tarif dasar dan bea… Read More

1 day ago

Ekspor Terancam, Pemerintah Susun Langkah Hadapi Tarif AS

Jakarta - Pemerintah Indonesia segera menyiapkan langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan… Read More

1 day ago

Kadin Dorong Presiden Prabowo Negosiasi Tarif Impor AS dengan Trump

Jakarta – Kadin Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), usai Donald Trump… Read More

2 days ago