Jakarta – Sejumlah negara mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi di 2020 akibat pandemi covid -19. Butuh waktu lama agar ekonomi bisa tumbuh seperti sebelum pandemi.
Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia memperkirakan, butuh waktu 10 tahun untuk bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi kembali pada potensi sebelum pandemi. Untuk itu diperlukan perubahan kebijakan atau recovery investment.
“Perlu push back probability untuk tumbuh lebih cepat ke pre-Covid harus higer than potential. Kalau potensi 5 sampai 6 Persen, kita harus tumbuh 5 persen dan bagaimana dorong ke 6 persen untuk recover growth lebih baik,” papar Mari Elka dalam Forum Diskusi Outlook Perekonomian Indonesia 2021 seacara daring, 30 Januari 2020.
Bank Dunia memperkirakan ekonomi di kawasan Asia Timur tahun 2020- 2029 akan tumbuh 1 persen di bawah prediksi sebelum pandemi Covid-19 atau sekitar 3 persen di bawah pertumbuhan 2010 – 2019.
Secara garis besar Mari Elka mengungkapkan ada 4 prioritas kebijakan yang dapat dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi pasca pandemi. Pertama adalah harus tetap menangani dan antisipasi pandemi berikutnya dan mengatasi permasalahan vaksin secara global. Kedua, melindungi yang miskin dan tidak berdaya dengan bantuan langsung tunai. Ketiga, memberikan asistensi ke perusahaan dan perbankan.
“Bagaimana mendorong agregat demand dan jaga finacial stability dan structural reform untuk perbaiki inevstasi. Pertanyaan besar Indonesia, inpementasi omnibus law untuk bisa menarik investment,” ujarnya.
Keempat yang juga tidak kalah penting, memperkuat kebijakan dan institusi. Diantaranya menambah infrastruktur digital, meningkatkan pendidikan yang berkurang di masa pandemi, serta membangun kerjasama gobal atasi masalah global terkait perdagangan, finance, dan perubahan iklim. (*) Dikcy F Maulana
Editor: Rezkiana Np